Selasa 21 Aug 2018 00:40 WIB

Anggota Polres Cirebon Dianiaya Orang tak Dikenal

Polres Cirebon masih memburu pelaku penganiayaan yang berjumlah dua orang

Rep: Lilis Handayani/ Red: Nidia Zuraya
Garis Polisi   (Ilustrasi)
Foto: Arief Priyono/Antara
Garis Polisi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Seorang anggota polisi dari Polres Cirebon Kota, Brigadir Angga Dwi Turangga, menjadi korban penyerangan oleh orang tak dikenal, Senin (20/8) sekitar pukul 02.00 WIB. Jajaran Polres Cirebon Kota dan Polda Jabar pun sedang mendalami kasus itu dan memburu pelakunya.

Peristiwa itu bermula saat Brigadir Angga sedang melakukan patroli kamtibmas dengan mengendarai mobil patroli. Korban yang berasal dari satuan Sabhara tersebut melintas di Jalan Diponegoro, Kota Cirebon.

Korban yang mengenakan seragam lengkap itu kemudian berhenti di salah satu pencucian motor dan mobil untuk menyapa temannya. Namun tiba-tiba, korban diserang orang tak dikenal dari arah belakangnya.

Korban yang mendapat serangan secara tiba-tiba sebenarnya sempat melawan dan berlari. Namun, pelaku yang diduga berjumlah dua orang terus mengejar dan menyerangnya dengan menggunakan benda tajam maupun benda tumpul.

Setelah menyerang, pelaku melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor ke arah Krucuk. ''Korban menderita luka di bagian kepala, lengan, dan tubuh. Banyak mengeluarkan darah,'' ujar salah seorang saksi di lokasi kejadian, Ibnu Pamungkas (45).

Ibnu dan warga lain yang ada di lokasi kejadian lantas menolong membawa korban ke rumah sakit.

Sementara itu, Direktur Reskrimum Polda Jabar, Kombes Pol Umar Surya Fana, menjelaskan tim gabungan dari Polda Jabar dan Satreskrim Polres Cirebon Kota sedang menangani kasus tersebut. Tim pun sedang memburu pelakunya.

''Petugas kami masih melakukan pendalaman terhadap kasus ini,'' kata Umar.

Menurut Umar, pihaknya sudah mengamankan sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian. Seperti misalnya, pakaian korban, tapak sepatu, bekas tetesan darah korban maupun lainnya.

Sementara itu, saat ditanyakan hilangnya senjata api milik korban ketika peristiwa penyerangan itu terjadi, Umar menyatakan masih menyelidiki hal tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement