Jumat 17 Aug 2018 18:00 WIB

Kondisi Hubungan Jokowi dan Mahfud Menurut Petinggi Nasdem

Mahfud sudah ikut rapat BPIP.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Teguh Firmansyah
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD
Foto: Republika TV/Surya Dinata
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal DPP Partai Nasdem Johnny G Plate menyatakan, pernyataan blak-blak-an Mahfud MD di sebuah program stasiun televisi swasta tidak akan menggerus elektabilitas pasangan capres dan cawapres pejawat Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019. Hubungan Mahfud dan Jokowi pun saat ini baik-baik saja.

"Enggak (akan tergerus) lah. Sudah selesai kok, kemarin Pak Mahfud MD sudah ikut rapat lagi di BPIP itu. Sudah rapat lagi, sudah itu, sudah semuanya, sudah selesai urusannya. Kenapa mesti ditarik mundur, mari lihat ke depan lah," tutur dia kepada Republika.co.id, Jumat (17/8).

Menurut Johnny, kubu pendukung capres dan cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sengaja membuat hangat pernyataan Mahfud untuk menutupi isu penting di kubu pendukung Prabowo.  "Ini media saja yang ramai, ini kesannya dibikin-bikin oleh kubu sebelah, dibikin hangat supaya menutup masalah yang ada di kubu sebelah," katanya.

Baca juga, Tak Dipilih, Mahfud MD Sempat Berada di Dekat Lokasi Jokowi.

Seperti diketahui, pada tayangan "Indonesia Lawyers Club" (ILC) TVOne, Mahfud membeberkan kronologi dirinya ditunjuk sebagai cawapres Jokowi hingga menjelang deklarasi di Restoran Plataran, Menteng, Jakarta Pusat, pada Kamis (9/8) pekan lalu.

Mahfud mengaku telah menyerahkan baju kemeja kepada Istana untuk dipakai saat deklarasi serta berbagai persyaratan administrasi yang dibutuhkan. Selain itu, Mahfud mengatakan, telah diberikan instruksi oleh pihak Istana terkait teknis saat deklarasi.

Termasuk, Mahfud akan menaiki motor dari Gedung Joang 45 secara berboncengan ketika mendaftar ke KPU. Namun, saat deklarasi digelar, Jokowi mengumumkan KH Ma’ruf Amin sebagai cawapres. Keputusan tersebut pun mengejutkan banyak pihak. Dalam pernyataannya, Mahfud juga memaparkan adanya ancaman dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kepada Jokowi. (umar mukhtar)

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Sirodj menyebut pernyataan Mahfud MD hanya candaan atau guyon. Pernyataan yang dimaksud, yakni NU ikut andil mempengaruhi keputusan Presiden Joko Widodo dalam menentukan cawapres. "Itu kan katanya cuma guyon, kalau guyon nggak usah ditanggapilah," kata Said Aqil di Kantor PBNU, Jakarta, Kamis (16/8).

Mahfud MD dalam program ‘Indonesia Lawyers Club’ di TVOne mengatakan NU turut mempengaruhi keputusan Jokowi soal cawapres. PBNU mengancam akan ‘lepas tangan’ jika cawapres bukan kader NU.

Dimintai tanggapan untuk kedua kalinya, Said Aqil menjawab, Mahfud sudah mengatakan hal itu hanya guyonan. "Katanya itu guyon, ya saya tanggapi guyon," jelas dia.

Baca Juga: Drama Mahfud MD dan Peta Politik Nasional.

Soal dukung mendukung dalam Pilpres, Said menekankan secara organisasi, NU bukan partai politik. Karena itu, NU tidak berpolitik praktis.

Jika ada yang meminta dukungan politik kepada NU, Said mengaku selalu mempersilakan pihak tersebut berkampanye kepada warga NU. Terkait adanya anggapan PBNU sekarang seperti partai politik karena terlibat dukung mendukung tokoh politik, Said mengatakan hal itu tidak benar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement