Senin 29 May 2023 14:35 WIB

Survei Populi Center: Mahfud MD Melesat di Panggung Cawapres

Elektabilitas Mahfud MD naik dari 0,3 menjadi 5,3 persen.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Teguh Firmansyah
Menko Polhukam Mahfud MD.
Foto: epublika/Prayogi
Menko Polhukam Mahfud MD.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Populi Center kembali merilis survei terkait Pilpres 2024. Salah satu yang menarik terjadinya persaingan yang cukup ketat elektabilitas dari nama-nama di kategori calon wakil presiden.

Peneliti Populi Center, Rafif Pamenang Imawan mengatakan, dari sektor cawapres ada nama-nama yang elektabilitasnya sempat menguat seperti Mahfud MD. Nama Menkopolhukam melesat namanya beberapa bulan terakhir.

Baca Juga

"Suara Mahfud MD melesat kuat dari 0,3 menjadi 5,3 persen," kata Rafif, Senin (29/5).

 

Adapun elektabilitas tertinggi masih Menparekraf, Sandiaga Uno, 11,5 persen. Disusul Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, 6,5 persen. Erick Thohir bersaing dengan Mahfud 5,2 persen.

Namun, ia menerangkan, ketika responden diberikan pertanyaan siapa yang akan dipilih hasilnya sedikit berbeda. Ridwan Kamil 19,3 persen, Sandi Uno 16,5 persen, Erick Thohir 10,4 persen dan Mahfud MD 9,3 persen.

Rafif menyoroti tingginya elektabilitas nama-nama baru seperti Mahfud MD yang berada di atas nama-nama cawapres yang sebelumnya banyak disebut seperti AHY. Bahkan, ada pula nama Walikota Solo, Gibran Rakabuming. "Gibran 3,8 persen berada di Khofifah, Muhaimin dan Airlangga," ujar Rafif.

Terkait Pilpres 2024, dalam pertemuan dengan pendukungnya beberapa waktu lalu, Presiden Jokowi seakan memperlihatkan satu sikap. Yaitu, kapal besar relawan yang mengantarkannya dulu belum kehabisan bahan bakar.

Terlebih, dari survei-survei yang ada sepanjang 2023 saja, tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi masih sangat tinggi. Karenanya, ia berpendapat, efek Jokowi masih akan penting untuk Pilpres 2024. "Kepuasan yang tinggi kepada Presiden Jokowi dan pengaruhnya masih sangat signifikan kalau dilihat dari elektabilitas capres," kata Rafif. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement