REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi dalam pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Afghanistan Amir Khan Muttaqi menyatakan bahwa bentrokan militer antara Afghanistan dan Pakistan mengancam stabilitas seluruh kawasan. Iran prihatin dengan bentrokan tersebut.
“Menteri Luar Negeri kami menyampaikan keprihatinan atas perkembangan terbaru antara Afghanistan dan Pakistan, menekankan perlunya menahan diri, menghentikan bentrokan, serta menyelesaikan perbedaan melalui dialog dan negosiasi,” kata kementerian itu dalam pernyataannya pada Sabtu.
Kelanjutan konflik antara dua negara Muslim bersaudara itu, lanjut pernyataan tersebut, tidak hanya menyebabkan jatuhnya korban jiwa, tetapi juga mengancam stabilitas seluruh kawasan.
Media Afghanistan Tolo News pada 11 Oktober melaporkan pertempuran sengit terjadi di sepanjang Garis Durand, perbatasan antara Afghanistan dan Pakistan. Bentrokan bermula setelah otoritas Afghanistan mengeklaim bahwa Pakistan telah melanggar wilayah udara dan melakukan serangan di wilayahnya.
Kementerian Pertahanan Afghanistan kemudian menyatakan bahwa “operasi balasan” terhadap Pakistan berhasil diselesaikan. Namun, bentrokan kembali terjadi pada 15 Oktober, mendorong Afghanistan menempatkan pasukan keamanannya dalam siaga penuh di sepanjang Garis Durand.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Qatar menyebut Pakistan dan Afghanistan telah menyepakati gencatan senjata segera setelah melakukan perundi