Kamis 16 Aug 2018 19:31 WIB

Kiai Said Janji Siapkan Kartu Anggota NU untuk Prabowo

Pertemuan Prabowo-Sandiaga dan Kiai Said hanya silaturahim.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ratna Puspita
Calon presiden 2019 Prabowo Subianto bersilaturahim ke kantor PBNU, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (19/8).
Foto: Republika/Muhyiddin
Calon presiden 2019 Prabowo Subianto bersilaturahim ke kantor PBNU, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (19/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mengaku sedang menyiapkan kartu anggota NU (KartaNU) untuk bakal calon presiden, Prabowo Subianto. Kiai Said menyampaikan itu seusai menerima kunjungan Prabowo dan wakilnya, Sandiaga Uno, di kantor PBNU, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (16/8) sore.

Kiai Said mengatakan, suasana pertemuan berlangsung cair. "Insya Allah sedang disiapkan kartu anggota PBNU untuk Pak Prabowo. Kalau Mas Sandi sudah Ramadhan kemarin (dibuatkan KartaNU)," kata Kiai Said saat menerima kunjungan Prabowo-Sandi.

Ia menambahkan, Sandi menerima KartaNU karena latar belakang keluarganya. "Mertuanya NU betul, punya Masjid At-Taqwa dan ibundanya dari Cirebon, dari rumah saya tujuh kilometer," ujar dia.

Sementara Prabowo, Kiai Said menuturkan, merupakan sahabat KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). "Gus Dur pernah mengatakan kalau mau cari orang ikhlas di bangsa ini, ya Prabowo. Panjang umur, sehat sejahtera," ucapnya.

Namun, Kiai Said belum bisa memastikan kapan KartaNU untuk Prabowo rampung. "Nanti, nanti," kata dia.

Hanya silaturahim

Kiai Said menjelaskan, Prabowo-Sandi datang ke PBNU hanya untuk memperkuat tali silaturahim dengan harapan bisa menjadi lebih baik. Harapan lainnya, berpolitik dengan mengedepankan akhlakul karimah. 

"Berpolitik dengan berbudaya dan berakhlak membangun bangsa ini dengan niat yang baik. Demi rakyat, masyarakat kecil, dan demi meningkatkan martabat bangsa ini," ucapnya.

Selain itu, menurut dia, PBNU dan Prabowo-Sandi juga mendiskusikan bagaimana menurunkan angka kemiskinan dan memperkuat kesatuan bangsa. Menurut dia, persoalan bangsa itu didiskusikan dengan santai. 

"Kami diskusikan tadi dengan santai, bercanda, tidak tegang," kata Kiai asal Cirebon ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement