Rabu 15 Aug 2018 14:11 WIB

Kapitra: Pernyataan Mahfud tak Elok dan Melukai Kiai Ma'ruf

Menurut Kapitra, Kiai Ma'ruf justru menyebut Mahfud sebagai cawapres untuk Jokowi.

Rep: Mabruroh/ Red: Ratna Puspita
Pengacara Habib Rizieq Kapitra Ampera memberikan keterangan pers, Rabu (18/7) di Masjid Alittihad, Tebet Jakarta Selatan, terkait kabar pencalegan di DPR oleh PDIP daerah pemilihan Sumatera Barat
Foto: Republika/Amri Amrullah
Pengacara Habib Rizieq Kapitra Ampera memberikan keterangan pers, Rabu (18/7) di Masjid Alittihad, Tebet Jakarta Selatan, terkait kabar pencalegan di DPR oleh PDIP daerah pemilihan Sumatera Barat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon anggota legislatif dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kapitra Ampera menyayangkan pernyataan mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD terkait KH Ma'ruf Amin. Ia berpendapat pernyataan itu tak elok dan telah melukai Kiai Ma'ruf.

Kapitra berpendapat pernyataan Mahfud itu memuat tuduhan bahwa Kiai Ma'ruf sebagai penyebab Joko Widodo batal menggandengnya sebagai calon wakil presiden (cawapres) pada menit-menit akhir deklarasi, Kamis (9/8). "Sebagai seorang Muslim dan intelektual nggak elok Mahfud MD bersikap seperti itu kepada Kiyai Ma'aruf Amin," ujar Kapitra dalam siaran pers, Rabu (15/8).

Kapitra juga membantah pernyataan Mahfud bahwa Kiai Ma'ruf dipanggil oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (8/8) pukul 11.00 WIB. Ia mengatakan pada waktu tersebut, Ma'ruf tidak berada di istana bersama presiden.

Ma'ruf justru menghadiri acara pengukuhan Jendral Budi Gunawan menjadi guru besar intelijen di Sekolah Tinggi Intelejen Negara (STIN), Sentul, Bogor, Jawa Barat. "Itu pak Ma'aruf Amin bersama saya, Zaitun, Slamet Ma'arif, dan mantan wakasad Letjen Munir," kata Kapitra.

photo
KH Ma'ruf Amin (kedua dari kanan) dan Mahfud MD (tengah) merupakan anggota Badan Pengarah Ideologi Pancasila (BPIP). Keduanya bersama anggota BPIP lainnya, yakni Said Aqil Siradj (kiri), Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno (kedua dari kiri), dan Ketua BPIP Megawati Soekarnoputri.

Kala itu, Kapitra mengaku sempat menanyakan kepada Ma'ruf Amin apakah tidak ingin menjadi cawapres Jokowi. Menurut dia, Ma'ruf justru menjawab dengan merekomendasikan Mahfud MD.

"Demi Allah, Pak Kiyai bilang, 'saya merekomendasikan pak Mahfud untuk menjadi cawapres pak Jokowi'," kata Kapitra menceritakan.

Bahkan, Kapitra juga mengaku mengirimkan ucapan selamat kepada Mahfud melalui pesan singkat. "Silakan pak Mahfud lihat sms saya, di situ ada jamnya, saya merasa ngilu dan sangat amat menyesalkan pernyataan pak Mahfud MD, apa lagi ada kesan seolah-olah pak kiyai Ma'aruf menjegalnya menjadi cawapres," kata Kapitra.

Mahfud sempat dikabarkan bakal digandeng Jokowi sebagai cawapres pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Bahkan pada hari deklarasi, Kamis pekan lalu, Mahfud sempat berada di Restoran Tesate yang berada di seberang Restoran Plataran, lokasi deklarasi Jokowi.

Namun, Mahfud tidak berpindah ke Restoran Plataran dan justru meninggalkan wilayah tersebut. Kemudian, Jokowi mengumumkan ia berkontestasi bersama Kiai Ma'ruf pada Pilpres 2019.

Malam harinya, Mahfud menyatakan ia sudah bertemu Jokowi dan memahami keputusan yang diambil oleh politikus PDI Perjuangan itu. Pada tayangan Indonesia Lawyers Club di TVOne, Selasa (14/8), Mahfud mengungkapkan Kiai Ma'ruf turut berperan dalam kegagalan dirinya sebagai cawapres yang akan mendampingi Jokowi.

Saat ini, Kiai Ma'ruf sedang terbang ke Makkah, Arab Saudi, untuk menunaikan ibadah haji bersama keluarganya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement