Selasa 14 Aug 2018 19:12 WIB

Mundur, PAN Nilai Asman Tunjukkan Sikap Kesatria

PAN mengatakan Asman Abnur tunjukan sikap ksatria dengan mundur dari jabatan menteri.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Bayu Hermawan
Sekjen PAN Eddy Soeparno menjawab pertanyaan wartawan usai menghadiri Forum Group Discussion (FGD) di gedung KPK, Jakarta, Jumat (3/8).
Foto: Antara/Reno Esnir
Sekjen PAN Eddy Soeparno menjawab pertanyaan wartawan usai menghadiri Forum Group Discussion (FGD) di gedung KPK, Jakarta, Jumat (3/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno menilai, Asman Abnur menunjukkan sikap kesatria dengan memutuskan mundur dari jabatan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB). Terkait reshuffle kabinet, Eddy mengatakan, PAN menghormati keputusan presiden.

"Hak dan kedaulatan reshuffle kabinet sepenuhnya ada di tangan Presiden. Kita akan hormati keputusan yang beliau jalankan terkait Kabinet Kerja saat ini. Kita juga hormati dan apresiasi sikap kesatria Pak Asman yang menyampaikan pengunduran dirinya kepada Presiden hari ini," kata Eddy kepada wartawan di Jakarta, Selasa (14/8).

Wasekjen PAN Saleh Partaonan Daulay menambahkan, selama ini Asman Abnur telah bekerja sangat baik sebagai Menpan RB. Karena, komitmen PAN sejak awal memberikan kader terbaiknya untuk membantu Presiden Jokowi. Saleh mengatakan, dari laporan yang disampaikan ke internal PAN, ada banyak terobosan reformasi birokrasi yang telah dilakukan. Ekspektasinya akan diselesaikan dalam periode ini.

Baca juga: Menpan Bakal Dicopot? Pratikno: Konsekuensi Politik

Terobosan reformasi birokrasi yang dilakukan Pak Asman, menurut dia, tidak hanya terkait penataan SDM, tetapi juga dalam efisiensi penggunaan anggaran. "Saya dengar, Pak Asman berhasil mengefisienkan anggaran puluhan triliun rupiah. Itu sudah dilaporkan kepada Presiden. Dan, Pak Pratikno juga mengakui kinerjanya bagus. Kami tentu senang mendapat penilaian seperti itu," katanya menambahkan.

Namun, PAN mengakui terkait dengan dinamika politik kekinian, perlu dicatat secara konstitusional Presiden memiliki hak prerogatif. Terutama menentukan komposisi kabinet dalam menjalankan roda pemerintahan. Termasuk dalam hal ini untuk melakukan pergantian. Jadi, jika sewaktu-waktu Presiden ingin melakukan pergantian, itu sah-sah saja.

"Saya yakin kalau Presiden Jokowi masih membutuhkan Pak Asman. Tetapi, mungkin karena lingkaran di sekitarnya, bisa saja beliau didesak. Mudah-mudahan keputusannya membawa kebaikan buat semua," ujarnya.

Kepada Pak Asman, Saleh mengharapkan tetap bisa berkarya dan tidak terpengaruh. Tetap saja bekerja seperti biasa. "Toh, bekerja di sana juga bukan untuk kepentingan PAN, tapi kepentingan bangsa secara luas," katanya menjelaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement