Senin 13 Aug 2018 16:13 WIB

Din: Ulama tak Masalah ke Politik, Asalkan ...

Ulama tersebut harus tetap membawa nilai-nilai agama.

Rep: Muhyiddin/ Red: Andi Nur Aminah
Din Syamsuddin
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Din Syamsuddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru besar politik Islam, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan (FISIP) UIN Jakarta, Prof Din Syamsuddin, menilai bahwa ulama tidak masalah jika terjun ke politik praktis. Asalkan, kata dia, ulama tersebut bisa tetap membawa nilai-nilai agama.

Dia mengatakan, Islam tidak terlepas dari politik sehingga tidak ada pemisahan antara agama dan politik dalam pandangan Islam. "Karena itu, ulama pun tidak ada masalah terjun ke dunia politik asalkan tetap membawa nilai-nilai agama, asalkan siap menerima risiko," ujar Din saat ditanya seusai konferensi pers World Peace Forum (WPF) ke-7 di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (13/8).

Baca: MUI Belum Bahas Posisi Kiai Ma'ruf

Menurut mantan ketum MUI ini, seorang ulama masuk ke area politik sudah merupakan hal yang biasa. Namun, menurut dia, seorang ulama harus siap menghadapi segala risiko, termasuk dibenci dan dicintai. "Tidak usah jauh-jauh, seperti saya, ya memang ada risiko kalau saya masuk ke politik kekuasaan dan apalagi yang terbelah. Pasti saya dicintai satu pihak dan dibenci oleh pihak-pihak lain. Itu risiko," ucapnya.

Dia mengatakan, ulama yang terjun ke politik harus secara sejati memperjuangkan nilai-nilai agama. Tidak hanya itu, seorang ulama juga harus siap memperjuangkan aspirasi semua umat. Tidak hanya memperjuangkan kelompoknya.

"Baik-baik saja ulama masuk ke ranah politik dengan syarat harus secara sejati memperjuangkan nilai-nilai, bukan memperjuangkan dirinya. Bukan memperjuangkan kelompoknya atau partai pendukungnya," katanya. Mantan ketum PP Muhammadiyah ini menyebut, hal itulah yang menurut dia syarat supaya politik bisa dibimbing dengan arahan moral.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement