REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat menargetkan bisa memperoleh 30 kursi DPRD Jabar. Untuk memastikan kadernya bisa meraih target tersebut, PDIP Jabar memberikan pembekalan pada ribuan calon anggota DPR RI, DPRD Jabar dan DPRD Kabupaten/Kota di Hotel Asri, akhir pekan lalu.
Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat Tubagus Hasanuddin mengatakan ia memberikan dua arahan kepada ribuan calon anggota legislatif (caleg) yang hadir. Dua arahan tersebut, yakni memenangkan Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden 2019; dan berpolitik santun.
Ia mengatakan berbagai sosialisasi dan pengenalan kandidat serta visi misi akan dilakukan sebaik mungkin sesuai dengan aturan yang berlaku. Salah satunya dengan tidak menggunakan politik SARA karena bisa memecah belah persatuan bangsa.
"Kami menerima arahan khusus, tidak boleh menghina etnis dan agama," katanya, Ahad (12/8).
Hasanuddin pun mengajak semua pihak untuk melakukan hal yang sama, yakni tidak menggunakan politik identitas. Hal ini, ia mengatakan, demi lahirnya pemimpin yang baik dan berkualitas.
"Pemimpin yang mengusung program-program yang bermanfaat untuk masyarakat," katanya.
Yakin Jokowi-Ma’ruf unggul
Bakal capres-cawapres Pilpres 2019, Joko Widodo (ketiga kanan) dan Ma'ruf Amin (keempat kiri) berjalan keluar seusai menjalani tes kesehatan di RSPAD, Jakarta, Ahad (12/8). (Antara/Aprillio Akbar)
Hasanuddin juga mengatakan, PDIP Jabar siap memenangkan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Ia optimistis kandidat Jokowi-Ma’ruf Amin bisa unggul di Jawa Barat bahkan terpilih untuk periode 2019-2024.
"Berdasarkan survei kami, per satu Juli (2018), elektabilitas PDIP 22 persen. Mudah-mudahan kami terus meningkat," katanya.
Ia memastikan seluruh bakal calon anggota legislatifnya akan diberi pengarahan terkait cara merangkul masyarakat. "Untuk kemenangan di pilpres dan pileg," katanya.
Baca Juga: Dukungan Pilpres Belum Tentu Dongkrak Elektabilitas Partai
PDIP harus bekerja keras memenangkan Jokowi-Ma'ruf jika menilik hasil Pemilu 2014, di mana pasangan Jokowi-Jusuf Kallah kalah di Jawa Barat. Kala itu, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa unggul dengan perolehan suara 14.167.381 atau 59,78 persen, sedangkan Jokowi-JK mendapat suara 9.530.315 atau 40,22 persen.
Berdasarkan rekapitulasi KPU Jabar, Prabowo-Hatta menang di 22 kabupaten/kota di Jabar sedangkan Jokowi-JK hanya unggul di empat kabupaten/kota. Wilayah tersebut, yakni Kabupaten Subang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon, dan Kota Cirebon.
Hasil exit poll Pilkada 2018 yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) juga menyebutkan tingkat keterpilihan atau elektabilitas Jokowi kalah dari Prabowo di Jabar. Berdasarkan exit poll Pilkada 2018, Prabowo memperoleh suara 51,2 persen. Sementara Jokowi sebesar 40,3 persen, sedangkan yang tidak jawab sebesar 8,5 persen.
Ia menambahkan, PDIP juga menyiapkan 136 ribu saksi untuk disebar ke seluruh tempat pemungutan suara (TPS) di Jawa Barat.