Sabtu 11 Aug 2018 03:20 WIB

MRT Lanjutkan Uji Penerimaan Sistem ke Stasiun Cipete

Uji penerimaan sistem sukses sesuai dengan harapan

Rep: Sri Handayani/ Red: Esthi Maharani
Suasana kondisi pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT) dalam proses penyelesaian di Kawasan Block M, Jakarta, Selasa (17/4).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Suasana kondisi pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT) dalam proses penyelesaian di Kawasan Block M, Jakarta, Selasa (17/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta melanjutkan uji penerimaan sistem (system acceptance test/ SAT) yang suadh dimulai sejak Kamis (9/8).  Pengujian dilakukan menggunakan rangkaian kereta pertama MRT Jakarta dengan area pengetesan dari Depo Lebak Bulus menuju Stasiun Lebak Bulus, Stasiun Fatmawati, hingga stasiun Cipete Raya.

Pengetesan dimulai dengan menjalankan kereta di jalur up track (rel menuju Stasiun Bundaran Hotel Indonesia). Lalu, kereta berpindah ke jalur down track(rel dari Stasiun Bundaran Hotel Indonesia ke Stasiun Lebak Bulus).

"SAT berlangsung sukses sesuai dengan harapan," kata Corporate Secretary Division Head Tubagus Hikmatullah dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Jumat (10/8).

Hal lanjutan yang akan dilakukan sebagai lanjutan dari uji SAT yaitu ujicoba kereta dengan kecepatan rendah, uji coba kereta dengan kecepatan medium, dan uji coba kereta dengan kecepatan tinggi.

Dalam pengoperasiannya, kereta MRT Jakarta menggunakan sistem persinyalan berupa Communication Based Train Control (CBTC). Sistem ini dikenndalian dari mangan Operation Control Center (OCC) oleh Traffic Dispatcher.

Salah satu kelebihan sistem persinyalan ini adalah memungkinkan pengaturan renkans waktu antarkereta di jalur utama diatur oleh Pusat Kendali Operasi (OCC). PT MRT Jakarta akan terus melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan aspek keamanan, kenyaman, dan keandalan kereta dapat terpenuhi dalam melayani masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement