REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK UTARA -- Gempa berkekuatan 7,0 SR yang terjadi pada Ahad (5/8) malam, meluluhlantahkan hampir seluruh bangunan di Kabupaten Lombok Utara. Hampir semua bangunan rumah warga serta puluhan infrastruktur pemerintahan rusak berat diguncang gempa.
Guncangan gempa merata dirasakan seluruh warga Lombok Utara, tak terkecuali Bupati Lombok Utara Najmul Ahyar. Sebagaimana warga yang lain, rumah dinas maupun rumah pribadi Najmul juga rusak diguncang gempa.
Saat ini, ia dan keluarganya ikut tinggal di tenda pengungsian di Dusun Menggala, Desa Persiapan Menggala, Kecamatan Pemenang. "Saya selalu memantau kondisi masyarakat yang mengungsi di semua titik pengungsian. Saya hanya ingin memastikan mereka baik-baik saja," ujar Najmul dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Jumat (10/8).
Baca: Dua Bayi Lahir di Posko Pengungsian
Ia menegaskan, pemerintah tidak akan tinggal diam dalam menangani persoalan warga terdampak gempa. Najmul menyampaikan, pemerintah selalu ada untuk masyarakat, meski saat ini sama-sama berstatus sebagai pengungsi.
"Ini ujian untuk kita untuk Lombok Utara. Meski demikian, kita tidak patah semangat semua pejabat ikut bergerak. Saya pun hampir setiap hari tidak tidur. Di pengungsian saya dan keluarga juga bersama warga pengungsi yang lainnya," lanjutnya.
Najmul menyampaikan rasa terima kasih kepada semua masyarakat, relawan, dan semua pihak yang terlibat dalam membantu para korban. Terlebih lagi rasa syukur kepada masyarakat dari semua daerah yang membantu menyumbangkan warga masyarakat, menyumbangkan sebagian hartanya untuk para korban. "Sesungguhnya kita sedang diuji oleh Allah SWT," katanya.
Tak hanya Najmul, banyak pejabat Lombok Utara seperti Wakil Bupati Lombok Utara Syarifudin juga ikut tinggal di tenda pengungsian. Rumahnya pun rusak akibat guncangan gempa.