REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden Prabowo Subianto memberikan orasi di depan para para buruh yang memadati Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (10/8).
Orasi itu dilakukan Prabowo setelah dia menyelesaikan proses pendaftarannya di Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dengan suara sangat lantang, Prabowo menyinggung soal kemiskinan dan situasi ekonomi bangsa Indonesia.
"Saudara-saudara saya ke sini dengan Sandiaga Uno dan dengan seluruh kekuataan mendukung, saya berjuang untuk kalian semua, segala tenaga saya, segala pikiran saya, segala energi, saya akan tumpahkan untuk membela kepentingan Indonesia, itu tekad saya. Saya akan membela kepentingan rakyat Indonesia," tegas Prabowo dari atas kendaraannya, Jumat (10/8).
Sebenarnya, kata Prabowo, tugas pemimpin itu ada dua, yaitu membela dan mengurangi penderitaan rakyat. Namun meski tuntunan itu sederhana tapi sangat berat. Kemudian soal kekayaan Indonesia seharusnya untuk rakyat.
Indonesia juga tidak boleh menjadi budak bangsa lain. Oleh karena itu, kata Prabowo, jangan sampai generasi bangsa ini menjadi miskin karena orang tuanya miskin.
"Tidak boleh lapar di Indonesia, tidak boleh ada yang putus asa di Indonesia, tidak boleh ada yang bunuh diri di Indonesia karena tidak bisa kasih makan anaknya. Kita bangsa yang hina kalau ada rakyat kita yang bunuh diri tidak bisa memberi makan anak-anaknya," kritik mantan Mantan Danjen Kopassus itu.
Baca juga, Prabowo Pinang Sandiaga Jadi Cawapres di Depan Anies.
Oleh karena itu, Prabowo meminta pendukungnya untuk terus berjuang memenangkan dirinya pada kontestasi Pilpres 2019 tapi harus ditempuh dengan cara yang jujur. Sebab, Prabowo yakin Tuhan akan ada pada pihak yang benar, dan membela orang susah adalah benar.
"Kita yakin kita di jalan benar. Dan kita yakin Tuhan berada di pihak yang benar. Allahuakbar Allahuakbar. Merdeka! Merdeka," teriak Prabowo dengan lantang.
Pasangan Prabowo-Sandiaga didukung oleh lima partai politik, yaitu Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat dan Partai Berkarya. Sandiaga sendiri resmi mengundurkan diri sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, setelah menerima pinangan Prabowo untuk menjadi cawapresnya pada pemilihan presiden (Pilpres) 2019.