Jumat 10 Aug 2018 00:28 WIB

Sandiaga Ungkap Misi Ekonomi Saat Deklarasi Dampingi Prabowo

Sandiaga menjanjikan pembangunan ekonomi yang kuat dan membuka lapangan pekerjaan.

Rep: Sri Handayani/ Red: Nur Aini
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengumumkan langsung nama Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno sebagai cawapresnya di kediamannya di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (9/8).
Foto: Febrianto Adi Saputro/Republika
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengumumkan langsung nama Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno sebagai cawapresnya di kediamannya di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (9/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno secara resmi dideklarasikan menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) berdampingan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Ia pun meminta restu kepada seluruh rakyat Indonesia.

 

"Singkat saja kami mohon doa restu untuk bisa menghadirkan pemerintahan yang kuat yang fokus di kemajuan bangsa," kata Sandiaga di Rumah Prabowo, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (9/8).

Melalui pencalonan tersebut, ia ingin membangun ekonomi yang kuat dan membuka lapangan kerja. Ia berharap dapat  memastikan harga-harga terjangkau dan memastikan stabilitas bahan pangan.

"Dan insya Allah menjadikan percepatan pembangunan dengan pemerintahan yang beradab. Terima kasih," ujar Sandiaga.

Bakal calon presiden Prabowo Subianto telah menunjuk Sandiaga Uno sebagai pendampingnya untuk maju pemilihan presiden atau Pilpres 2019. Penunjukan Sandiaga sebagai calon wakil presiden (Cawapres) diungkapkan langsung Prabowo Subianto dalam konferensi pers di kediamannya, di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (9/8).

"Untuk maju sebagai calon presiden dan wakil presiden Republik Indonesia untuk merebut 2019-2024 adalah sebagian kepercayaan yang diberikan kepada kami berdua, adalah suatu kepercayaan yang sangat besar," ujar Prabowo.

Sebelumnya, calon presiden Joko Widodo juga sudah mengungkapkan nama pendampingnya. Joko Widodo memilih Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma'ruf Amin. Dalam pencapresannya, Joko Widodo didukung sembilan partai politik, yaitu PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Perindo, dan PKPI.

Baca: Prabowo Usung Sandiaga Tanpa Partai Demokrat

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement