Selasa 07 Aug 2018 10:18 WIB

Surabaya akan Dibantu Jepang Kelola Limbah Rumah Sakit

Biaya yang dibutuhkan untuk pengolahan air limbah rumah sakit ternyata lebih murah

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Tri Rismaharini
Foto: dok. Republika
Tri Rismaharini

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memaparkan hasil kunjungannya di dua negara yakni Jepang dan Liverpool beberapa waktu lalu. Risma mengaku, terdapat beberapa bantuan yang akan diberikan Liverpool dan Jepang untuk Kota Surabaya.

Salah satu oleh-oleh yang diperolehnya dari hasil kunjungan tersebut adalah proses pengolahan air limbah rumah sakit (IPAL) yang akan dikerjasamakan antara Kota Surabaya dengan Jepang. Risma pun bersyukur karena berdasarkan hasil perhitungan, biaya yang dibutuhkan ternyata lebih murah dibanding perkiraan sebelumnya.

“Nanti saya coba menghadap Pak Presiden (Jokowi) supaya proses ini bisa dilangsungkan,” kata wali kota perempuan pertama di Kota Pahlawan tersebut di Surabaya, Selasa (7/8).

Alasan Risma meminta agar proses IPAL rumah sakit segera dijalankan, karena menurutnya saat ini kondisi rumah sakit mengalami kesulitan membuang limbah. Kondisi itu pun menurutnya sangat mendesak dan tidak bisa ditunda lagi. “Tahun depan kita harus realisasi karena sangat sifatnya mendesak,” ujar Risma.

Demi menindaklanjuti proses pengelolaan limbah IPAL tersebut, lanjut Risma, Pemkot Surabaya akan membangun tempat pembuangan limbah rumah sakit. Selanjutnya, pihak rumah sakit di seluruh Surabaya akan membayar biaya pengolahannya.

Perempuan kelahiran Kediri itu pun menegaskan, pembuangan IPAL rumah sakit hanya dikhususkan untuk rumah sakit Surabaya dengan alasan lahan yang terbatas. “Nggak mungkin kita nangani yang lain,” kata Risma.

Risma juga menyampaikan beberapa bantuan yang ditawarkan Wakil Wali Kota Liverpool Gary Milliar bagi Surabaya. Salah satunya, mendatangakn guru bagi anak-anak berkebutuhan khusus.

“Nanti mereka akan mendidik dan membuat pelatihan agar anak-anak tersebut mandiri,” kata Risma.

Selama di Liverpool, Risma juga meninjau Co working space dengan harapan para delegasi Liverpool tertarik untuk datang melihat co working space yang ada di Surabaya. Mengingat pada September 2018 akan ada acara internasional Start Up Nation Summit.

“Nanti beberapa dari mereka siap untuk membimbing anak-anak start up Surabaya agar bisa masuk dunia internasional,” ujar Risma.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement