REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 2.000-2.700 turis lokal dan mancengara telah dievakuasi dari Pulau Gili Trawangan, Gilir Air, dan Gili Meno, NTB. Namun, masih terdapat ribuan lagi yang belum dapat dievakuasi.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, awalnya diperkirakan jumlah turis yang berada di tiga pulau tersebut hanya sekitar 1.000 orang. Setelah kapal-kapal evakuasi datang, turis berduyun-duyun datang ke pelabuhan agar bisa dievakuasi.
“Jadi, yang belum dievakuasi ada ribuan, awalnya dikira hanya sekitar seribu orang. Tapi, yang akan dievakuasi ini juga termasuk pegawai-pegawai hotel setempat. Semua masih proses pendataan,” kata Sutopo di Jakarta, Senin, (6/8) Sore.
Sutopo belum bisa menjelaskan berapa jumlah pasti turis yang belum dievakuasi. BNPB masih melakukan pendataan bersama tim gabungan di lapangan. Sejauh ini, evakuasi mengoperasikan sembilan kapal milik pemerintah dan pihak swasta.
Di antaranya, yakni satu unit kapal SAR Matawam, satu unit KAL Belongas, satu unit kapal SAR Denpasar, satu unit kapal Pelni, satu kapal Dharma Citra Tiga, tiga unit kapal feri Eka Jaya, dan satu unit kapal feri Bali Nusa. BNPB, lanjut dia, juga mengeluarkan dana untuk darurat bencana dalam seluruh proses evakuasi dan penanganan korban.
Para turis lokal dan mancanegara di tiga Pulau Gili tersebut diangkut dan diantarkan ke Pelabuhan Bangsal, Lombok Utara. Turis-turis asing, lanjut dia, banyak yang langsung menuju bandara untuk pulang ke negaranya.
“Evakuasi itu bukan paksanaan dari pemerintah, tapi inisiatif wisatawan. Saat ini, evakuasi masih berlangsung oleh Tim SAR Gabungan. Semua dibawa ke Pelabuhan Bangsal,” kata Sutopo.
Ia pun meyakinkan, saat ini kondisi Lombok sudah aman terlebih dari ancaman tsunami. Sebab, gempa berkekuatan 7 SR yang melanda Kabupaten Lombok Utara, Ahad (5/8) kemarin, merupakan gempa utama atau mainshock. Sedangkan, gempa berkekuatan 6,4 SR yang terjadi seminggu sebelumnya merupakan gempa awal atau foreshock. Gempa susulan dipastikan terjadi, tapi hanya berupa getaran kecil.
Sutopo meminta kepada masyarakat dan seluruh turis yang berada di Lombok untuk tidak percaya pada kabar akan adanya tsunami. Sebab, pihak BMKG sudah menyatakan aman. “Kabar bahwa tiga Pulau Gili harus dikosongkan karena mau ada tsunami itu tidak benar. Seluruh turis tidak harus meninggalkan tempat,” katanya.