Ahad 05 Aug 2018 12:13 WIB

Tim Pemenangan Jokowi Beranggotakan 27 Orang dari 9 Partai

Masing-masing sekjen membawa tiga orang anggotanya.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Muhammad Hafil
Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus bersama Sekjen PSI Raja Juli Antoni, Sekjen PDIP Hasto Kristyanto dan Sekjen Partai Perindo Ahmad Rofiq (dari kiri) berbincang saat sebelum melaksanakan pertemuan tertutup di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta, Sabtu (4/8).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus bersama Sekjen PSI Raja Juli Antoni, Sekjen PDIP Hasto Kristyanto dan Sekjen Partai Perindo Ahmad Rofiq (dari kiri) berbincang saat sebelum melaksanakan pertemuan tertutup di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta, Sabtu (4/8).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Partai Koalisi Joko Widodo telah menyepakati pembentukan struktur tim kampanye untuk Pemilihan Presiden 2019. Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto seusai mengungkap satu diantaranya, tim kampanye nasional yang diisi sembilan sekretaris jenderal partai politik pendukung Jokowi.

Hasto mengungkap masing-masing sekjen partai koalisi tersebut akan membawa tiga perwakilan partai ke dalam tim tersebut. Sehingga total ada 27 orang dalam tim tersebut.

"Tiap sekjen membawa tiga orang, yang satu itu untuk diwar room, kemudian satu orang untuk pendalaman visi misi presiden dan satu orang untuk agenda strategis ke depan," ujar Hasto.

Hasto mengatakan tim tersebut nantinya akan membentuk direktorat khusus untuk mengakomodir di luar partai yakni para relawan. Sehingga tim itu juga yang akan menjadi komando seluruh kegiatan pemenangan Pilpres baik dari partai maupun luar partai.

"Dalam struktur tim kampanye semua harus solid dan koordinasi berjalan lebih efektif. Karena itulah ada direktorat khusus untuk menangani para relawan," katanya.

Menurut Hasto, kerja tim pemenangan terpusat di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat yang merupakan posko kemenangan Jokowi JK Pilpres lalu.

"Semua satu kesatuan tim kampanye. Karena ini berbeda dengan yang lalu. Kalau dulu kan Pileg Pilpres terpisah, sekarang kan jadi satu. sehingga diperlukan tim yang solid handal dan efektif," katanya.

Sekjen Partai Nasional Demokrat (NasDem) Jhonny G Plate menambahkan, parpol pendukung Jokowi sekarang bukan lagi mencari nama seperti mencocok-cocokan (single out). Proses tersebut sudah dilewati bersama oleh parpol kubu pendukung Jokowi. Sedangkan, lanjut dia, kubu di sana masih mencocok-cocokan nama yang bisa dijadikan cawapresnya.

Koalisi Jokowi, menurut Jhony, sudah membicarakan tim pemenangan dan program yang akan dilaksanakan. Sedangkan, basis kepercayaan yang menjadi hal utama sudah solid dan terselesaikan. Pembicaraan dilakukan terbuka bersama rekan koalisi. "Kami tidak khawatir Pak Jokowi tidak akan salah memilih cawapres," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement