REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TIMUR -- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Nusa Tenggara Barat (BPBD NTB), Muhammad Rum memberikan gambaran kasar kerugian akibat gempa yang melanda wilayah NTB, pada Ahad (29/7) lalu. Rum mengatakan, tim BPBD terus mendata kerusakan dan kerugian akibat gempa.
Rum menyampaikan, data sementara nilai kerusakan dan kerugian di Kabupaten Lombok Timur sekira Rp 246.538.100.000, yang terdiri atas sektor permukiman sebesar Rp 203.799.210.000, sektor infrastruktur sebesar Rp 1.157.500.000, sektor ekonomi produktif sebesar Rp1.481.000.000, sektor sosial sebesar Rp 40.039.962.300.000, dan lintas sektor sebesar Rp 138.090.000.
Wakil Komandan Tim Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Alam Gempa Bumi NTB itu melanjutkan, untuk Kabupaten Lombok Utara, nilai kerusakan dan kerugian sebesar Rp 95.565.500.000, terdiri atas sektor lermukiman sebesar Rp 83.713.650.000, sektor infrastruktur sebesar Rp 81.500.000, sektor ekonomi produktif sebesar Rp 1.058.850.000, sektor sosial sebesar Rp 10.637.500.000, dan lintas sektor sebesar Rp 74.000.000. Sedangkan, Kabupaten Lombok Barat dan Sumbawa Barat, nilai kerusakan dan kerugian di sektor permukiman sebesar Rp 186.587.500.
"Berdasarkan hitung cepat sementara sampai 2 Agustus 2018 pukul 10.00 Wita diperoleh nilai kerusakan dan kerugian akibat gempabumi di NTB sebesar Rp 342.290.287.500," kata Rum di Lombok Timur, NTB, Kamis (1/8) malam.
Rum menyampaikan, tim Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Alam Gempa Bumi di Lombok, NTB, akan terus memperbaharui data nilai kerusakan akibat gempa bumi tersebut ke depan.