Rabu 01 Aug 2018 06:14 WIB

Gempa Kembali Mengguncang Lombok Pagi Ini

Gempa berskala 3,1 SR pagi ini tidak berpotensi Tsunami.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Indira Rezkisari
Seorang perempuan mengendong anaknya di tenda perawatan pascagempa di Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Minggu (29/7).
Foto: ANTARA/AHMAD SUBAIDI
Seorang perempuan mengendong anaknya di tenda perawatan pascagempa di Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Minggu (29/7).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gempa susulan dengan kekuatan lebih rendah masih terjadi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Rabu (1/8) pagi. Sebelumnya, wilayah Lombok dan sekitarnya mengalami guncangan gempa cukup besar dengan kekuatan mencapai 6,4 skala richter (SR) pada Ahad (29/7). Akibat gempa tersebut, banyak rumah dan bangunan lain roboh.

Kepala Stasiun Geofisika Mataram mengatakan, gempa kembali terjadi pada Rabu (1/8) sekira pukul 04.36 Wita. Skalanya kali ini separuh gempa pada Ahad.

"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki kekuatan magnitudo 3,1. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 8,84 LS dan 116,31 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 16 km Tenggara Lombok Tengah, pada kedalaman 11 km," ujar Agus di Mataram, NTB, Rabu (1/8).

Baca juga: Menpar Pastikan Seluruh Pendaki Rinjani Sudah Turun

Dengan memperhatikan lokasi episenter, kedalaman hiposenter, dan mekanisme sumbernya, kata dia, gempa yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Sesar Naik Flores (Flores Back Arc Thrust).  "Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," lanjutnya.

Agus menyebutkan, guncangan gempabumi ini dilaporkan telah dirasakan di daerah Bayan dan Belating pada skala intensitas I SIG-BMKG (II MMI). Ia menambahkan, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.

Agus melanjutkan, hasil pemodelan menunjukkan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Dia mengimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement