Senin 30 Jul 2018 15:27 WIB

LPA Turunkan Psikolog Anak ke Lokasi Gempa

Anak-anak diharap segera pulih dari trauma bencana gempa bumi.

Kondisi pengungsian korban terdampak gempa di Dusun Medas, Desa Obel-obel, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, NTB, Senin (30/7).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsyi
Kondisi pengungsian korban terdampak gempa di Dusun Medas, Desa Obel-obel, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, NTB, Senin (30/7).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Lembaga Perlindungan Anak Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menurunkan tiga orang psikolog anak ke lokasi gempa bumi di Kabupaten Lombok Timur dan Lombok Utara. Ketiga psikolog ini akan melaksanakan kegiatan trauma healing agar anak-anak terhindar dari trauma bencana yang mereka hadapi.

 

"Harapannya, anak-anak bisa segera pulih dari truma bencana gempa bumi yang mereka alami," kata Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Mataram Nyanyu Ernawati kepada sejumlah wartawan di Mataram, Senin (30/7).

Menurutnya, tiga orang psikolog dari Rumah Pemulihan dan Perlindungan Anak (RPPA) akan didampingi oleh anak-anak dari Dewan Anak Mataram (DAM) dan LPA Mataram, yang sudah terlatih sehingga keberadaan mereka di lokasi bencana diperkirakan sekitar dua hingga tiga hari.

"Bisa saja lebih, tergantung situasi dan kondisi di lokasi. Kalau ternyata anak-anak masih membutuhkan kami, tim kita siap menambah waktu bersama mereka," katanya.

Untuk mendukung proses pemulihan trauma anak, katanya, tim LPA bersama DAM Kota Mataram yang saat ini menuju lokasi para korban membawa berbagai alat permainan serta alat menggambar sebab selama tim di lokasi akan mengajak anak-anak bermain dengan peralatan tersebut.

"Kehadiran kami di lokasi untuk menghibur anak-anak, mengembalikan psikologi anak dan memulihkan mereka dari trauma," katanya.

Selain itu, LPA juga membawa berbagai jenis bantuan terutama untuk kebutuhan bayi, balita, anak-anak dan perempuan yang terkadang sering terlupakan. "Kalau untuk kebutuhan orang dewasa dan sembako, Insya Allah sudah banyak yang membawa tapi kadang banyak yang lupa akan kebutuhan bayi dan perempuan," ujarnya.

Kebutuhan untuk bayi yang dimaksudkan antara lain, popok sekali pakai, susu dan biskuit, sedangkan untuk kebutuhan perempuan misalnya pembalut, dan pakaian dalam.

Lebih jauh Erna mengatakan, sejak LPA membuka posko peduli bencana untuk korban gempa bumi Lombok Timur dan Lombok Utara, sampai saat ini telah terhimpun dana di rekening LPA Mataram sebesar Rp 2,6 juta lebih.

"Selain itu, ada juga yang datang langsung memberikan barang-barang kebutuhan bayi, perempuan serta makanan siap saji, air mineral dan pakaian layak pakai," sebutnya.

Kegiatan penggalangan dana ini akan terus dibuka, bahkan tim dari LPA siap menjemput bantuan yang akan disumbangkan oleh warga Kota Mataram.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement