REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TIMUR -- Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Sudiyono mengatakan, proses evakuasi pendaki yang masih terjebak di Gunung Rinjani sedang dilakukan sejak Senin (30/7). Sudiyono mengatakan masih ada sebanyak 560 pendaki yang terjebak di Gunung Rinjani pascagempa.
"Evakuasi sudah berjalan, para petugas kami sudah menuju lokasi. Mereka (petugas) juga sudah ketemu para pendaki yang semula dalam kondisi terjebak," ujarnya kepada Republika.co.id di Lombok Timur, NTB, Senin (30/7).
Sudiyono menyampaikan, 165 personel telah menuju Gunung Rinjani untuk melakukan proses evakuasi. Ia menyebutkan, pendaki yang terjebak di Gunung Rinjani berada dalam kondisi yang sehat dan sudah mulai berangsur turun ke Sembalun, yang menjadi salah satu pintu utama jalur pendakian ke Gunung Rinjani. "560 pendaki masih terjebak di atas, ada WNA dan WNI," katanya.
Selain bertugas mengevakuasi para pendaki, petugas juga melakukan penyisiran di sejumlah titik di Gunung Rinjani untuk memastikan tidak ada pendaki yang terjebak. Sudiyono melanjutkan, kendala terbesar proses evakuasi terletak pada aspek medan yang cukup berat mengingat sejumlah jalan terjadi longsor.
"Kendala utama karena belum ada survei medan artinya kemarin sampai sekarang gempa masih berjalan, sehingga trauma para pendaki yang terjebak karena jalan yang biasa mereka lalui longsor," katanya.
Ia juga mengaku sudah berkomunikasi dengan sejumlah kedutaan besar negara-negara seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Thailand, di mana warganya terdata sebagai pengunjung Gunung Rinjani.