REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengidentifikasi kerusakan dan kebutuhan masyarakat yang terkena musibah gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Gempa dengan kekuatan 6,4 SR mengguncang wilayah Lombok, Bali dan Sumbawa pada Ahad, (29/7) pukul 05.47 WIB.
"Kita harapkan sore atau besok pagi sudah terorganisasi untuk turun semuanya sehingga dari pusat, dari provinsi dan dari kabupaten bisa bergerak bersama-sama," ujar Presiden Joko Widodo seperti disampaikan dalam siaran pers.
Pemerintah pun segera melakukan penghimpunan data sementara hasil identifikasi lapangan atas kerusakan infrastruktur dan rumah masyarakat sebagai dasar untuk penanganan dan langkah selanjutnya. Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I Asdin Julaidy mengatakan, kondisi infrastruktur PUPR di bidang sumber daya air, terutama sembilan bendungan eksisting yakni Bendungan Batu Jai, Pengga, Pandanduri dan Suwangi di Pulau Lombok dan Bendungan Batu Bulan, Mamak, TIu Kulit, Gapit, Pelaparado dan Sumi di Pulau Sumbawa, semuanya dalam kondisi baik.
Tiga bendungan yang sedang dalam tahap konstruksi yakni Bendungan Bintang Bano, Tanju dan Mila juga dalam kondisi aman. Demikian halnya dengan jaringan irigasi primer, sekunder dan tersier dilaporkan dalam kondisi operasional.
Di bidang Bina Marga, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional IX Mataram Budiamin melaporkan, kondisi jalan nasional di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa pasca gempa bumi tidak ada yang terputus. Sementara ini tercatat satu jembatan Kokok Koangan di ruas Jalan Pamenang-Bayan KM 70+700 di Kabupaten Lombok Utara yang opritnya turun lima cm. Struktur jembatan secara keseluruhan dilaporkan masih aman dan layak dilalui kendaraan roda empat.
Di bidang perumahan, kondisi terparah terjadi di Kabupaten Lombok TImur bagian Utara, terutama di Kecamatan Sambelia dan Sembalun serta di Kabupaten Lombok Utara yakni Kecamatan Bayan, Gangga, Tanjung, Pemenang, dan Kayangan. Diperkirakan sebanyak 360 rumah rusak ringan dan 398 rumah rusak berat.
Kondisi delapan unit Rusun yang sedang dibangun oleh Kementerian PUPR di Pulau Lombok (termasuk dua unit Rusun di Kabupaten Lombok TImur) dan enam unit Rusun di Pulau Sumbawa dalam kondisi aman. Rumah khusus yang sedang dibangun pun tidak terdampak gempa bumi, yakni sati paket Rusus di Pulau Lombok dan lima paket di Pulau Sumbawa.
Untuk memastikan kebutuhan lainnya terutama air bersih dan sanitasi bagi para pengungsi, tim Ditjen Cipta Karya dan Balitbang PUPR akan diberangkatkan menuju Pulau Lombok, Senin (30/7).