Jumat 27 Jul 2018 08:40 WIB

Politikus PKS Bicara Kader Ulama untuk Imbangi Jokowi

Figur ulama perlu dipertimbangkan mengingat mayoritas penduduk Indonesia muslim.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Joko Sadewo
Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nasir Djamil
Foto: ROL/Havid Al Vizki
Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nasir Djamil

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Politikus PKS Nasir Djamil mengatakan PKS memiliki kader-kader yang juga seorang ulama. Sehingga jika pejawat Joko Widodo memilih cawapres dari figur ulama, maka kadernya dapat dipertimbangkan untuk mengimbangi Jokowi.

"Ini misalnya ya, kalau Pak Jokowi memilih Ketua MUI Ma'ruf Amin sebagai cawapresnya, maka Pak Prabowo bisa mengambil juga figur ulama sebagai cawapresnya," kata Nasir kepada Republika.co.id, Jumat (27/7).

Kata Nasir, Prabowo bisa mengambil figur ulama seperti Hidayat Nur Wahid, Anies Matta, ataupun Ahmad Heriyawan. PKS memiliki figur-figur ulama dan juga namanya sudah populer di masyarakat.

Pengambilan figur ulama sebagai cawapres, menurut Nasir, semestinya menjadi pertimbangan para capres. Mengingat mayoritas penduduk adalah umat Islam. Sehingga figur ulama menjadi pertimbangan penting.

Terkait dengan kemungkinan pemilihan cawapres yang berasal dari parpol, yang bisa memunculkan konflik di internal koalisi, Nasir mengatakan, persoalan itu bisa diselesaikan dengan mengonversi dalam bentuk lain. Misalnya, partai yang kadernya tidak  dipilih menjadi cawapres maka bisa diberi kompensasi lebih di jabatan yang lain.

Pilihan cawapres dari parpol, menurut Nasir penting. Mengingat elektabilitas capres di survei tidak ada yang sangat menonjol. Sehingga perlu dukungan dari parpol untuk menaikkan elektabilitas.

"Dulu SBY berani mengambil cawapres dari nonpartai karena elektabilitasnya mencapai 70 persen. Sehingga percaya diri bisa menang, sekalipun cawapresnya bukan dari parpol," katanya.

Sementara saat ini, lanjutnya, Jokowi maupun Prabowo elektabilitasnya tidak mencapai angka itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement