REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mengungkapkan perluasan ganjil genap di jalan arteri Jakarta memunculkan tren positif. Kepala BPTJ Bambang Prihartono mengatakan hasil uji coba sejak dilakukan awal Juli 2018 hingga saat ini memberikan hasil yang baik.
"Rute ganjil genap menunjukkan tren positif karena ada peningkatan kecepatan," kata Bambang di kawasan Tebet, Jakarta, Kamis (26/7).
Selain itu, Bambang mengatakan hasil uji coba perluasan ganjil genap juga memperlihatkan adanya kenaikkan penggunaan angkutan umum sebesar 1,4 persen. Begitu juga dengan penurunan polusi udara di kawasan Jakarta.
Untuk itu, Bambang memastikan uji coba akan tetap dilakukan hingga awal Agustus 2018 selama satu bulan. "Setelah satu bulan nanti akan ada sekali lagi simulasi untuk meyankinkan apa yang kita kerjakan punya manfaat luar biasa," jelas Bambang.
Baca juga, Anies Klaim Lalu Lintas Membaik Pascaperluasan Ganjil-Genap
Bambang menegaskan untuk memperlancar lalu lintas saat Asian games dibutuhkan paket kebijakan yang saling melengkapi. Menurutnya, perluasan ganjil genap tidak bisa berdiri sendiri.
"Sudah saya sampaikan sejak awal, di dalam paket perluasan ganjil genap, juga ada buka tutup pintu tol, dan lajur khusus di jalan tol. Tiga ini tidak bisa berdiri sendiri," ungkap Bambang.
Baca juga, Sosialisasi Ganjil-Genap akan Lebih Masif
Selama simulasi, Bambang mengatakan ketiga kebijakan tersebut dilakukan. Sehingga, Bambang berjanji tidak perlu khawatir jika dengan penutupan 19 pintu tol maka akan berdampak pada antrean di pintu tol lainnya.
"Kalau ditanya 19 pintu tol ditutup pasti pemikirannya akan ada antrean. Terjadi (antrean) tapi tidak banyak karena sudah ada ganjil genap. Kalau nggak ada pasti macetnya kemana-mana," ungkap Bambang.
Sebagai alternatif yang terdampak penutupan 19 pintu tol dan ganjil genap, BPTJ menyediakan 204 bus. Begitu juga dengan lajur khusus di jalan tol sehingga menjamin kelancarannya.