Senin 23 Jul 2018 10:40 WIB

Antrean Panjang Penumpang Beli Tiket Kertas Selama 2 Jam

Rencananya sistem tiket elektronik akan kembali diberlakukan pada pukul 13.00 WIB

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah calon penumpang KRL mengantre untuk membeli tiket KRL Commuter Line di Stasiun Bogor, Bogor, Jawa Barat, Senin (23/7).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah calon penumpang KRL mengantre untuk membeli tiket KRL Commuter Line di Stasiun Bogor, Bogor, Jawa Barat, Senin (23/7).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pengguna Kereta Api Listrik (KRL) Commuter Line antri tiket kertas di Stasiun Pondok Cina, Beji, Depok, Senin (23/7). Antrian tiket terjadi karena pihak PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) memberlakukan penjualan tiket kertas yang diberlakukan selama masa pembaharuan dan pemeliharaan sistem tiket elektronik sejak Sabtu (21/7) lalu.

Tiket kertas kembali dipakai sebagai bentuk mitigasi jika proses pembaharuan belum selesai yang rencananya sistem tiket elektronik akan diberlakukan kembali, Senin (23/7) pukul 13.00 WIB. "Belum bisa dipastikan, kapan selesainya," kata Rosalina, petugas tiket Stasiun Pondok Cina, Depok.

(Baca: Diprotes Penumpang, Tiket Sempat Digratiskan di Stasiun Bogor)

Rosalina mengungkapkan, antrian cukup parah mulai terjadi pada Senin (23/7) selama dua jam dari pukul 05.00 WIB hingga pukul 07.00 WIB. "Kami terpaksa membuka dua loket tambahan dari dua loket yang ada," terangnya.

Dia menambahkan, dengan adanya dua loket tambahan berupa meja di teras stasiun dapat sedikit mengatasi antrian yang mulai berkurang. "Antrian parah karena pada jam sibuk berangkat kerja dan mulai berkurang pada pukul 09.00 WIB," tutur Rosalina.

(Baca: Penumpang Kecewa Pembaharuan Ticketing Belum Selesai)

Seorang pengguna KRL Commuter Line, Suwarno mengaku kesal dengan diberlakukannya pembelian tiket kertas. "Saya tidak tahu kalau ada pembaharuan sistem. Jadi ribet, harus ngantri" terangnya.

(Baca: Penumpang Keluhkan Sistem Ticketing KRL)

Pantauan Republika, pada pukul 06.00 WIB hingga pukul 07.00 WIB, ratusan pengguna KRL Commuter Line baik di Stasiun Pondok Cina maupun di Stasiun Depok Baru mengantri berdesak-desakan di loket untuk membeli tiket kertas seharga Rp 3.000 yang berlaku untuk semua tujuan. Banyak dari pengguna KRL Commuter Line yang akhirnya memilih untuk membatalkan keberangkatannya.

"Saya sudah telat kerja, ya lebih baik pulang. Lagian males banget ikut atrian yang panjang," terang Sinta, seorang karyawati swasta yang berkantor di kawasan Gondangdia, Jakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement