REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Di Stasiun Bekasi, sampah terlihat tertinggal di sisi-sisi bekas antrean penumpang yang mengantre. Sampah bekas minuman dan bungkus lontong terlihat dibiarkan begitu saja ada di pelataran Stasiun Bekasi.
Pantauan Republika.co.id, belum ada petugas kebersihan yang menangani sampah di sekitar bekas antrean panjang tersebut. Meskipun antrean pada pukul 09.00 WIB sudah mengalir dan tidak mengular.
Salah satu penumpang yang terkena antrean Karina Lala (25 tahun) mengakui dirinya terkena antrean tiket kertas comutter line pada pukul 06.00 WIB pagi tadi. Sekitar lebih dari 20 menit, ia memakan waktu untuk mengantre.
"Tadi pagi panjang, sampai keluar," ujarnya yang kini sudah sampai tempat kerjanya di bilangan Blok M, Jakarta Selatan, Senin (23/7).
Antrean panjang juga dialami penumpang Ibnu Shihab (25 tahun) di Stasiun Kranji. Ia mengakui antrean di sana tidak begitu panjang, sebab loket dibuka banyak.
"Enggak begitu panjang tadi jam 06.00 WIB, Alhamdulillah Kranji aman, soalnya dibuka 4 loket dan emang udah ada satpam yang kasih tahu buat siapin uang pas," ujarnya.
Seperti diketahui, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) masih melakukan pembaruan sistem pembelian tiket elektronik. Pengguna kereta rel listrik (KRL) diharapkan bisa merencanakan waktu lebih banyak untuk membeli tiket sebelum bepergian.
VP Komunikasi Perusahaan PT KCI Eva Chairunisa mengatakan, jika pembaruan sistem tiket elektronik masih berlangsung maka akan ada perubahan pembelian tiket. "Jika proses pembaharuan masih membutuhkan waktu maka untuk kelancaran mobilitas pengguna KRL pada Senin (23/7) transaksi tiket KRL akan menggunakan tiket kertas," kata Eva, Ahad malam (22/7).