Senin 23 Jul 2018 07:38 WIB

Diprotes Penumpang, Stasiun Bogor Sempat Gratiskan Tiket KRL

Meski sempat gratis, kini Stasiun Bogor kembali memberlakukan pembelian tiket kertas

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Bilal Ramadhan
Antrean panjang terjadi di gate electronic Stasiun Bogor, Senin (23/7). Antrean terjadi akibat pembaruan perangkat ticketing dari PT KCI.
Foto: Republika/Zahrotul Oktaviani
Antrean panjang terjadi di gate electronic Stasiun Bogor, Senin (23/7). Antrean terjadi akibat pembaruan perangkat ticketing dari PT KCI.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Senin (23/7) pagi antrean tak biasa terlihat di Stasiun Bogor. Para pekerja yang menggunakan Kereta Rel Listrik (KRL) untuk menuju arah Jakarta dibuat mengantre panjang demi membeli tiket kertas pengganti kartu biasanya.

Penggunaan tiket kertas ini disebabkan adanya pembaruan dan perbaikan yang dilakukan oleh PT KCI selaku operator layanan KRL Jabodetabek. Sejak Sabtu dan Ahad kemarin pengguna diminta untuk membeli Tiket Harian Berjaminan (THB).

Namun hari ini, penumpang diarahkan untuk membeli tiket kertas Rp 3.000 untuk sekali perjalanan. "Ini sengaja loh berangkat lebih pagi dari biasanya. Tapi ternyata sudah antre juga," ujar Fajar.

Fajar mengaku sampai di Stasiun Bogor pukul 05.20 WIB namun antrean panjang sudah terlihat. Fajar yang hendak menuju kantornya di wilayah Setiabudi, Jakarta menyebut biasanya antrean tidak sepanjang ini jika pagi hari.

Karena kebanyakan bagi pekerja kantoran lebih memilih menggunakan uang elektronik yang bisa digunakan di semua moda transportasi. "Ya semoga cepet selesainya, lah. Masa orang hari pertama kerja begini. Kasian kalau ada yang telat atau gimana," lanjutnya.

Pengguna KRL lainnya, Beni menyebut pukul 05.10 WIB antrean di Stasiun Bogor masih aman terkendali. Petugas membuka banyak loket di lokasi vending ticket machine dengan meja dan kursi seadanya.

Namun demikian, petugas sempat kewalahan karena ada yang tidak memiliki kembalian. "Tadi waktu datang masih aman. Untungnya juga selalu siap uang kecil jadi enggak perlu nunggu kembalian. Cuma tadi ada beberapa yang pakai uang besar, jadi kasian petugasnya," ujar Beni.

Meski antrean panjang, namun durasi menunggu tidak terlalu lama, sekitar 10 menit bagi setiap orang. Meski begitu, karena merasa diburu-buru waktu da mengejar kereta, tidak jarang teriakan protes terdengar.

Akibat dari protes yang terus terjadi, sekitar pukul 05.30 WIB pihak stasiun pun sempat memutuskan untuk membuka semua pintu masuk dan menggratiskan penumpang. Penumpang pun tidak menyia-nyiakan kesempatan itu.

Dikutip dari akun Twitter resmi KRL di @CommuterLine diunggah sebuah pemberitahuan bahwa sebagai bentuk mitigasi pembaruan sistem, jika Senin ini masih belum selesai maka transaksi menggunakan tiket kertas.

"Tiket kertas dijual Rp 3.000 ke semua stasiun. Kami imbau untuk menyiapkan uang tunai sesuai tarif tiket dan waktu lebih. Untuk pembeliannya di loket maupun petugas di luar loket yang melayani pembelian tiket kertas. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan perjalanan Anda." begitu isi unggahan milik KRL. Meski sempat dibuka gratis, kini Stasiun Bogor kembali memberlakukan pembelian tiket kertas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement