Jumat 20 Jul 2018 22:40 WIB

HNW: Koalisi Jokowi Juga Belum Pasti Soal Cawapresnya

HNW menilai wajar jika belum ada pasangan yang definitif untuk menantang Jokowi.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bayu Hermawan
Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid
Foto: RepublikaTV/Fakhtar Khairon Lubis
Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Koalisi penantang Joko Widodo hingga saat ini belum menetapkan calon presiden maupun wakil presiden untuk Pemilihan Presiden 2019 mendatang. Saat ini koalisi masih terus melakukan penjajakan antar mitra koalisi partai. Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid menyebut capres maupun cawapres saat ini masih saling dikomunikasikan.

Hidayat pun menilai wajar, jika hingga saat ini belum ada pasangan yang definitif, lantaran semua partai masih dalam tahap konsolidasi. Hidayat pun membandingkan, koalisi Joko Widodo yang sudah pasti pun hingga saat ini belum mengumumkan cawapresnya.

"Jangankan pada tingkat kami di luar pemerintah, di dalam pemerintah pun sampai hari ini masih juga belum definitif, hanya disebutkan katanya calon presidennya pak Jokowi, tapi wakil presidennya siapa? partai masih membahasnya dan nonpartai juga masih membahasnya," ujar Hidayat dalam acara fraksi PKS di Jakarta, Jumat (20/7)

Karena menurut Hidayat, saat ini semua masih menjadi dinamika partai politik. "Kalau dari pihak Pak Jokowi saja belum mengumumkan bahkan pihak lain belum mengumumkan itu bagian yang fakta realita politiknya demikian," kata Hidayat.

PKS pun, kata Hidayat, masih tetap menetapkan posisi calon wakil presiden dari PKS kepada koalisi. Hal ini sesuai amanat keputusan majelis syuro PKS yang menetapkan sembilan nama kader PKS untuk Pilpres 2019.

"Iya harga mati karena keputusan majelis syuro, sampai hari ini keputusan majelis syuro adalah kami mengajukan 9 nama, dari sembilan nama itu akan dikerucutkan bersama dengan capres yang bersama dengan PKS, apakah itu Gerindra atau partai-partai lain, yang jelas PKS membuka komunikasi dengan Gerindra, PAN dan Demokrat terbuka," kata Hidayat.

Wakil Ketua MPR itu juga mengomentari penjajakan yang tengah dibangun antara Partai Gerindra dan Partai Demokrat beberapa waktu terakhir. Menurutnya, jauh sebelum dengan Gerindra, PKS lebih dahulu menjalim komunikasi.

"Kalau baru beberapa hari lalu Syarief Hasan ke Prabowo, sudah satu bulan lalu Pak Syarief Hasan ke PKS. Jadi dinamika informasi dan komunkasi tetap berjalan, kami tetap menghormati pilihan yang lain, tapi yang lain juga menghormati sikap PKS," ujar Hidayat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement