REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi masih memberikan kesempatan kepada PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) untuk menyelesaikan persoalan taksi bandara di Bandara Ahmad Yani Semarang. Budi mengatakan sudah menyerahkan kepada AP 1 untuk menindaklanjuti persoalan operasional taksi di bandara tersebut.

Budi menegaskan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah memberikan waktu seminggu. “Kalau AP I tidak mampu melaksanakan, saya akan ambil alih,” kata Budi di Hotel Fairmount Jakarta, Selasa (17/7).

Saat ini AP I tengah mengupayakan untuk membuka peluang kerja sama kemitraan dengan seluruh perusahaan provider taksi yang sesuai kualifikasi. Corporate Secretary AP I Israwadi mengatakan hal tersebut dilakukan melalui mekanisme lelang terbuka di Bandara Ahmad Yani Semarang untuk mengurangi keluhan penumpang terkait sedikitnya pilihan taksi di bandara.

“Termasuk keluhan kepada saudari Nathalie yang pada 15 Juli lalu mengalami kejadian tidak menyenangkan dari salah satu oknum di Bandara Ahmad Yani Semarang, kami mewakili manajemen memohon maaf atas ketidaknyamanan tersebut,” jelas Israwadi.

Dia menegaskan AP I akan menginvestigasi kejadian yang menimpa Nathalie agar tidak terjadi lagi. Selanjutnya, Israwadi memastikan AP I akan menindak oknum yang melakukan perlakukan tidak menyenangkan tersebut.

Sebelumnya pada 15 Juli 2018 sekitar pukul 12.30 WIB Nathalie baru tiba dari Surabaya dan mencari taksi untuk pulang dan ingin memilih taksi Blue Bird. Setelah taksi yang ditumpangi jalan sekitar 10 sampai 20 meter, ternyata ada seorang pria menghadang dan meminta Nathalie turun dan sopir diminta menurunkan barang.

Ikuti Whatsapp Channel Republika