REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi masih kerap dikaitkan bakal menjadi calon wakil presiden (cawapres) Joko Widodo dalam perhelatan Pilpres 2019. Hal ini semakin menguat setelah dia mendeklarasikan untuk mendukung Jokowi secara penuh menjadi presiden periode 2019-2024.
Perhatian publik kembali tertuju pada TGB dan Joko Widodo (Jokowi) saat bertemu dalam acara kuliah umum angkatan ke-2 pendidikan akademi bela negara Partai Nasdem, Senin (16/7). Meski hanya bertatap muka sesaat, kedatangan TGB dalam acara ini diprediksi sinyal kuat keduanya bakal bersanding.
Namun, ketika ditanya mengenai perbincangan antara dia dan Jokowi, TGB mengatakan bahwa dalam pertemuan ini tidak ada sesuatu yang spesifik dibicarakan. Keduanya hanya bertemu biasa dan bertegur sapa.
"Enggak ada pembicaraan khusus, biasa-biasa. Ya, beliau sudah agak lama gak ketemu, jadi menyampaikan mungkin (Jokowi) mau ke NTB," ujar TGB.
Baca juga: Soal Pertemuan dengan Demokrat, Hasto: Bu Mega Tersenyum
Terkait nama dia yang selalu dimasukkan dalam bursa cawapres, TGB enggan berspekulasi. Menurutnya, pemilihan calon wakil presiden menjadi hak preogratif dari seorang presiden. TGB pun merasa bahwa masih banyak tokoh politik maupun nonpartai yang lebih senior ketimbang dirinya dan layak duduk bersama Jokowi di kursi pemerintahan.
"Banyak tokoh yang lebih senior dan lebih mumpuni dari saya," ujarnya.
Tokoh-tokoh yang dianggap TGB memiliki kredibilitas baik, di antaranya adalah Mahfud MD maupun Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto. Selain keduanya, masih banyak tokoh bangsa Indonesia yang lebih hebat. Meski demikian, jika TGB diminta Jokowi untuk mendampinginya, dia sudah siap dan akan bekerja semaksimal mungkin bagi negara.
Baca juga: Hasto: PDI Perjuangan Berharap Hanya Ada Dua Poros Koalisi
Beberapa hari lalu, Wakil Sekjen PDIP Ahmad Basarah menyatakan, TGB memang masuk dalam bursa cawapres untuk Jokowi di Pilpres 2019. Menurutnya, nama TGB masuk dalam daftar cawapres yang sudah mengerucut.
"TGB adalah salah satu kandidat cawapres yang sekarang namanya ikut mengerucut dengan nama-nama lainnya," ujar Basarah.
Baca juga: OSO: Cawapres Turun dari Langit Kek, Itu Urusan Jokowi
Basarah menilai, masuknya nama TGB dalam bursa cawapres memperlihatkan Jokowi dekat dengan tokoh Muslim. Jokowi diklaim memperhitungkan ulama, seperti TGB, menjadi pemimpin bangsa. Meski demikian, Wakil Ketua MPR ini enggan memprediksi TGB terpilih sebagai cawapres. Ia mengatakan, posisi cawapres merupakan kewenangan penuh Jokowi.