Jumat 13 Jul 2018 14:32 WIB

PKS dan Gerindra Bahas Kriteria Cawapres Prabowo

Ketua DPP PKS mengungkapkan Prabowo suka dengan sembilan nama kader yang diajukan.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Bayu Hermawan
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengatakan,  partainya dan Partai Gerindra tengah membahas kriteria yang tepat untuk mendampingi Prabowo Subianto sebagai cawapres. Menurutnya, latar belakang yang melekat pada diri Prabowo, tentu menjadi landasan untuk menemukan sosok berbeda yang mampu memperluas ceruk dukungan.

"Prabowo suka dengan sembilan nama yang kita ajukan. Tapi salah satu pertimbangannya, Prabowo berasal dari Jawa mungkin perlunya luar Jawa. Prabowo itu militer mungkin perlunya ulama, nah itu yang sedang dibahas," ujarnya kepada Republika.co.id, Kamis (12/7).

Tak hanya itu, Mardani melanjutkan, kriteria sosok yang muda juga sedang dalam pembahasan untuk dijadikan sebagak cawapres Prabowo. Sebab, dia mengakui, basis pemilih dari kalangan milenial ternyata tinggi dan perlu diperhitungkan.

"Karena itu, dari sembilan nama itu mungkin ada yang muda atau ada yang mewakili anak muda. Preferensinya nanti akan ditentukan dengan paradigma kita ingin menang. Karena ingin menang maka dipilihnya yang terbaik," katanya.

Mardani juga menilai mesin politik partainya akan memberikan kontribusi yang besar dalam memenangkan Pilpres 2019 bersama parpol koalisi. Kuatnya mesin politik partai ini amat terlihat dari hasil Pilgub Jabar meski pada akhirnya pasangan yang diusung PKS bersama Gerindra dan PAN kalah.

"Kalahnya dengan kepala tegak. Karena semua memperkirakan (suara pasangan Asyik) paling tinggi 7 persen. Tapi dengan kerja keras bisa mencapai 28-29 persen hasilnya. Naik 21 poin, tinggi sekali," ujarnya.

Mardani menyebutkan, usaha untuk meningkatkan suara dukungan di Pilgub Jabar dilakukan selama dua pekan menjelang hari pencoblosan. "Bayangkan, untuk 2019 nanti, kita sudah persiapkan dari awal. Gelombangnya akan sangat besar," ujar Mardani.

Meski demikian, Mardani melanjutkan, kekalahan PKS di Pilgub Jabar tetap menjadi pelajaran yang berarti. Karena, hasilnya menunjukkan bahwa strategi yang dilakukan itu tepat. Mesin partainya bekerja keras, dan sambutan dari para habaib dan ulamanya tinggi.

Tak hanya di Jabar, bagi Mardani, pasangan yang diusung PKS di Pilgub Jawa Tengah dan Pilgub DKI Jakarta bersama parpol koalisi, juga memberikan hasil yang mencengangkan. Kondisi ini membuatnya makin optimistis terkait adanya pergantian presiden pada 2019.

"Dan itu sudah terbukti di DKI, naik suara di Jawa Barat, dan suara mencengangkan di Jawa Tengah," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement