REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan (Sekjen Kemenhub) Djoko Sasono mengatakan, tidak terdengar bunyi alarm saat kebakaran terjadi di Gedung Kemenhub, Ahad (8/7) dini hari. Namun, hal tersebut masih didalami dan pihaknya pun masih menunggu keterangan resmi dari pihak kepolisian maupun pemadam kebakaran.
"Alarm memang kami tidak mendengarkan bunyi alarm. Tapi memang di lantai-lantai tempat saluran itu (lorong panel listrik yang terbakar), ini yang perlu kita ketahui seperti apa," katanya saat meninjau lokasi di Kemenhub, Ahad (8/7).
Terkait apakah detektor asap berfungsi pada saat kebakaran atau tidaknya, hal tersebut juga masih didalami. Namun, ia memastikan tidak terjadi kebakaran di seluruh lantai gedung, hanya asap yang menyelimuti seluruh area gedung.
"Tentunya di semua lantai tidak ada yang namanya kebakaran. Jadi ini yang mungkin perlu kita ketahui (penyebab) asap sampai ke atas itu bagaimana," katanya.
Saat melakukan proses penyisiran dan evakuasi, sempat terhambat karena kebakaran terjadi di hari libur. Sehingga, ada beberapa akses gedung yang terkunci.
Namun, saat kebakaran memang sedang dilakukan proses renovasi ruang interior, tepatnya di lantai 18. "Informasi yang kami terima memang ada kegiatan yang terkait dengan renovasi ruangan interior," katanya.
Terkait banyaknya korban yang dievakuasi, pihaknya juga akan melakukan pengecekan apakah ada karyawan yang lembur saat kebakaran terjadi. Dari proses penyisiran dan evakuasi, tiga korban tewas yang sebelumnya disebutkan empat korban tewas, dan 20 lainnya berhasil diselamatkan oleh petugas.
"Kita akan cek lagi, biasanya kalau laporan lembur itu akan kita kumpulkan di biro umum. Sehingga kemungkinan nanti akan bisa menyampaikan ke rekan-rekan. Karena hasil dari penyisiran tadi, kita sudah bisa dapatkan beberapa kawan-kawan kita yang sudah bisa diselamatkan dan segala macamnya," tambahnya.