Ahad 08 Jul 2018 10:00 WIB

Jaga Taman Nasional Kerinci, Masyarakat Ingin Bangun TPST

Pembangunan TPST terkendala penyediaan lahan.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Muhammad Hafil
 Aktivitas pemulung bersama alat berat di Tempat Pengolahan Sampah (Ilustrasi)
Aktivitas pemulung bersama alat berat di Tempat Pengolahan Sampah (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Masyarakat menyadari pentingnya keberadaan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) sebagai benteng konservasi alam. Masyarakat pun terlibat dalam menjaga hutan di sekitar kawasan TNKS.

Wali Kota Sungai Penuh Asafri Jaya Bakri mengatakan, ada kelebihan dan kekurangan kota Sungai Penuh, khususnya berkaitan dengan pengelolaan sampah dan pengelolaan kawasan hutan. Sebanyak 51 persen kawasan hutan di Sungai Penuh diharapkan dapat memberi manfaat kepada masyarakat.

Ia menyatakan, pihaknya ingin membangun sendiri Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST), namun keterbatasan terkait syarat penyediaan lahan seluas 10 hektare.

"Saat ini Pemerintah Kota Sungai Penuh belum memperoleh lahan seluas itu. Diharapkan melalui kehadiran Ibu Siti Nurbaya dapat mempermudah pembangunan TPST ini", kata dia, Ahad (8/7). 

Mencermati luas kawasan hutan sebesar 51 persen, menurut Asafri, program Perhutanan Sosial dapat menjadi jalan untuk masyarakat mendapatkan manfaat dari kawasan hutan tersebut, sehingga hutan tetap terjaga dan masyarakat sejahtera.

Menteri Lingkungah Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya pun mengapresiasi pengelolaan sampah yang dilakukan. "Memang ini bukan hanya persoalan di kota Sungai Penuh saja, namun inisiatif membuat TPST sendiri merupakan inisiatif yang sangat bagus," ujar dia.

Dari sisi regulasi, menurutnya, dimungkinkan dan pemerintah pusat siap memfasilitasi untuk pembangunan TPST.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement