REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wasekjen Partai Demokrat, Rachland Nasidik menilai Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto membutuhkan sosok Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk menarik suara pemilih muda. Hal itu karena rentang usia antara Prabowo dengan pemilih muda cukup jauh dan sulit terjangkau. Bahkan, Rachland mengklaim Prabowo sendiri tertarik untuk menggandeng AHY.
"Prabowo membutuhkan sosok yang mempunyai kedekatan dengan pemilih pemula. Kemudian dia melihat AHY adalah sosok yang tepat," ujar Rachland dalam diskusi 'Meraba Pasangan Capres-Cawapres' di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (7/7).
Beberapa faktor sosok AHY yang dianggap bisa mendekatkan kepada kaum muda, pertama usia AHY yang relatif berusia muda. Kedua, putra dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu memiliki kecakapan dalam bersikap.
Ketiga, tampilan fisik yang tampan dapat menjadi daya tawar sendiri bagi publik. "Tentu faktor ini yang bisa lebih mendekatkan kepada pemilih pemula atau pemilih muda," tambahnya.
Hanya saja, Rachland mengaku belum bisa menjamin pasagan Prabowo-AHY mampu menggulingkan Joko Widodo sebagai pejawat. Sebab masih terlalu dini untuk menilainya, dan pihaknya juga membutuhkan respons dari masyarakat ketika duet itu terwujud.
Namun, untuk bisa menjungkalkan Jokowi, jika Prabowo berpasangan dengan AHY, Rachland belum dapat memastikan. Pihaknya perlu melihat respons dari masyarakat ketika duet itu benar-benar terjadi. Maka, kata Rachland, terlalu dini untuk bisa menakar kekuatan Prabowo-AHY.
"Karena akan ditentukan banyak faktor. Kamu tidak bisa menebak pada usia janin baru dua pekan. Maka untuk mengetahui kekuatannya, kita harus tunggu prosesnya," ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Ferry Juliantoro mengaku dirinya tidak menampik pertemuan antara ketua umum partainya Prabowo Subianto dengan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan membahas pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Bahkan pertemuan pada Kamis (5/7) kemarin, juga bisa dikatakan sebagai penjajakan untuk koalisi kedua partai.