Rabu 27 Jun 2018 17:43 WIB

Masyarakat Bantul Keluhkan Puskesmas yang Tutup

Layanan kesehatan seharusnya tidak boleh terganggu saat Pilkada

Rep: Eric Iskandarsjah/ Red: Fernan Rahadi
Puskesmas
Foto: Republika/Musiron
Puskesmas

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Sejumlah puskesmas di Bantul ikut libur pada momen pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak di berbagai daerah, Rabu (27/6). Warga yang mau berobat ke puskesmas pun terpaksa harus putar balik dan mencari alternatif lain.

Kejadian ini dialami oleh Artati. Ia membawa ibunya untuk berobat karena keluhan sesak napas ke Puskesmas Bantul I sekitar pukul 10.00 WIB. Namun sampai puskesmas sepi, gerbang terkunci, dan mendapati pengumuman libur di balik pintu gerbang puskesmas. 

Ia sudah mengetahui adanya libur nasional karena Pilkada, namun biasanya puskesmas tetap buka saat liburan, seperti pada liburan lebaran lalu. "Tidak tahu kalau puskesmas ikut libur," ujar Artati. 

Ia pun menyayangkan tidak adanya pemberitahuan puskesmas ikut libur. Artati pun kemudian berencana membawa ibunya ke rumah sakit swasta di pusat kota Bantul. Puskesmas I Bantul sendiri yang berada di Jalan Wahid Hasyim, Palbapang Bantul tutup sejak pagi. Dari pintu ada pemberitahuan bahwa layanan Puskesmas Bantul I libur berkaitan dengan Kepres 14/2018 Tentang Hari Pemungutan Suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota Sebagai Hari Libur.

Kondisi serupa juga terjadi di Puskesmas Kasihan II. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bantul menyayangkan dengan tutupnya layanan kesehatan di beberapa kecamatan tersebut. Anggota Komisi Kesehatan DPRD Bantul, Subhan Nawawi mengatakan meski libur nasional layanan kesehatan tidak boleh libur. 

"Waktu liburnya harusnya diiatur agar layanan kesehatan tetap ada yang jaga, jangan tutup kasihan masyarakat yang mau berobat," ujar Subhan. Kolega Subhan di Komisi D, Sigit Nursyam Riyanto juga menekankan agar tiap kecamatan ada unit layanan kesehatan yang buka, meski tidak semua puskesmas buka. 

Meskipun ia memahami sumber daya manusia (SDM) di bidang kesehatan terbatas, namun ia berharap layanan kesehatan tidak boleh terganggu.

Sekretaris Dinas Kesehatan Bantul, Nanik Istitarini saat dimintai konfirmasi membenarkan beberapa puskesmas di Bantul memang tutup karena terbatasnya SDM. Sementara petugas juga perlu mendapatkan hak liburnya. 

Namun demikian ia memastikan dari 27 puskesmas, 15 puskesmas yang melayani rawat inap tetap buka 24 jam meski libur. Ia sudah mengecek langsung ke-15 puskesmas tersebut membuka layanan. Sementara puskesmas yang hanya melayani rawat jalan tutup. 

Ia pun menekankan bahwa Dinas Kesehatan sudah mempertimbangkan puskesmas yang tutup dan puskesmas yang harus tetap buka. Masyarakat yang akan berobat bisa mengakses puskesmas terdekat lainnya.

"Misalnya jika Puskesmas Bantul I tutup itu berdekatan dengan Rumah Sakit Panembahan Senopati dan PKU Muhammadiyah Bantul. Puskesmas Kasihan II bisa mengakses ke Puskesmas Kasihan I atau Puskesmas Sewon 1," ujar Nanik.

Nanik menyadari beberapa puskesmas yang tutup belum sempat memberitahukan ke masyarakat sebelumnya, karena surat edaran libur bersama juga baru diterima pada Selasa (26/6) sore. 

Seperti diketahui, Bupati Bantul Suharsono mengeluarkan Surat Edaran Nomor 061/02616 sebagai tindaklanjut Kepres Nomor 14/2014. Selain menetapkan 27 Juni sebagai libur nasional, Suharsono menekankan agar pelayanan tetap berjalan. 

Beberapa instansi yang mempunyai fungsi pelayanan langsung, seperti rumah sakit, puskesmas, pemadam kebakaran, keamanan, agar pimpinan unit kerja/ satuan bisa mengatur penugasan pegawai pada hari libur naional yang ditetapkan. "Sehingga pemberian pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan sebagaimana mestinya," kata Suharsono dalam edarannya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement