Senin 25 Jun 2018 08:53 WIB

Kapal Sinar Bangun Ditemukan, Ini Kata Menhub

Menhub memerintahkan ramp check kapal-kapal di Danau Toba.

Tim SAR gabungan mengangkat perlengkapan selam saat pencarian korban tenggelamnya KM Sinar Bangun, di Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Ahad (24/6).
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Tim SAR gabungan mengangkat perlengkapan selam saat pencarian korban tenggelamnya KM Sinar Bangun, di Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Ahad (24/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengapresiasi seluruh pihak yang dikabarkan telah berhasil menemukan objek terduga KM Sinar Bangun di Danau Toba, Sumatra Utara. Ia berharap tim gabungan di lapangan dapat segera menemukan titik KM Sinar Bangun yang sudah sepekan tenggelam.

"Saya mengapresiasi Basarnas, TNI dan Polri, masyarakat telah bekerja sama yang telah berhasil menemukan objek yang diduga KM Sinar Bangun. Namun demikian, informasi terkait penemuan tersebut masih harus diklarifikasi lebih lanjut," kata Menhub Budi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (25/6).

Menhub mengemukakan, kementerian segera melakukan sejumlah langkah di Danau Toba agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Ia pun telah memerintahkan Dirjen Perhubungan Laut agar menurunkan tim ke lapangan untuk melakukan ramp check terhadap kapal-kapal di Danau Toba.

Hal-hal yang menjadi fokus Kementerian Perhubungan untuk dilakukan ramp check di antaranya konstruksi kapal, perlengkapan keselamatan, dan kapasitas kapal disesuaikan dengan sertifikat kapal. "Upaya ramp check ini wajib dan harus dilakukan 2-3 hari ini, jika perlu kapal yang belum dan yang tidak lolos ramp check tidak boleh beroperasi," katanya.

Nantinya setiap kapal yang akan berlayar di Danau Toba wajib untuk mendapat surat persetujuan berlayar (SPB) yang diterbitkan oleh petugas Dinas Perhubungan kabupaten setempat. Sebelumnya, scan sonar, alat pendeteksi logam di dalam perairan berkemampuan daya jelajah 2.000 meter, diturunkan ke Danau Toba, Sumatra Utara, Ahad (24/6). Tim tersebut dipimpin Kepala Basarnas M Syaugi dan turut bersamanya Bupati Simalungun JR Saragih.

Kakansar Medan, Budiawan, mengatakan, pihaknya juga tetap memberdayakan scan sonar kedalaman 600 meter untuk mencari kapal penumpang yang tenggelam pada 18 Juni 2018. "Penting untuk temukan titik (lokasi) kapal karena kami perkirakan banyak korban berada di dalamnya," kata Budiawan di Posko Terpadu Bencana di Pelabuhan Tiga Ras, Kabupaten Simalungun.

Dia memperkirakan, sesuai laporan pihak keluarga, jumlah korban yang berada di KM Sinar Bangun sedikitnya 183 orang yang belum ditemukan. Tim pencari juga memberdayakan satu unit Heli Dauphin A 365 N3+ HR-3604 untuk pantauan udara dan mengerahkan tim sukarelawan darat menyusuri pinggiran pantai. Sementara itu, pencarian di atas permukaan air menggunakan 17 perahu karet dan kapal cepat sampai radius 40 km dari perkiraan koordinat titik tenggelamnya kapal.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement