REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Komisaris Besar Polisi Syahar Diantono mengatakan, empat terduga teroris yang dibekuk tim Densus 88 Antiteror Polri di Jawa Barat dan Jawa Tengah pada Selasa (19/6) diduga merupakan kelompok teroris yang berbaiat kepada ISIS. Namun, belum bisa dipastikan apakah keempatnya adalah anak buah pimpinan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), Aman Abdurrahman.
"Mereka diduga jaringan ISIS," kata Syahar di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (20/6).
Densus 88 kini masih mendalami peranan para terduga teroris tersebut. Syahar menambahkan, dari hasil penyelidikan, keempatnya berkomunikasi dengan sel-sel teroris lainnya menggunakan aplikasi pesan Telegram.
"Mereka aktif melakukan komunikasi menggunakan Telegram," katanya.
Dalam penangkapan mereka, Densus 88 menyita beberapa barang bukti yakni ponsel dan dompet yang berisi KTP dan uang. Sementara tidak ditemukan senjata api maupun bom rakitan dalam penangkapan tersebut.
Sebelumnya, Densus 88 Antiteror menangkap terduga teroris MN (18) dan R (33) di Desa Laksanamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat pada Selasa (19/6). Selanjutnya tim menangkap F (27) di sebuah rumah makan di Jalan Pageur Maneuh Terusan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Kemudian pada hari yang sama, tim juga menangkap FT alias FM di Kebumen, Jawa Tengah.