REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua hari menjelang hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah, Kapal Motor Arista yang mengangkut puluhan orang penumpang tenggelam di perairan Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (13/6) sekitar pukul 12.45 WITA. Akibatnya, 13 penumpang dikabarkan meninggal dunia, delapan belum ditemukan, dan 22 penumpang selamat.
Kapolres Pelabuhan, AKBP Aris Bachtiar mengatakan telah mengamankan nakhoda kapal untuk penyelidikan terkait penyebab kecelakaan. "Dugaan kelebihan muatan sedang kami dalami, nakhodanya sudah kami amankan. Kami tanyakan manifestnya tidak ada," ujar Aris Bachtiar.
Pusdalops BPBD Sulawesi Selatan, Hasriadi mengatakan, dugaan sementara penyebab tenggelamnya kapal motor berjenis longboat karena dihantam ombak dengan angin yang sangat kencang. Selain itu kapal yang mengangkut 43 penumpang itu diduga kelebihan muatan.
Anggota kepolisian mengangkat jenazah salah satu korban kapal motor Arista yang tenggelam di Rumah Sakit Jala Ammari, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (13/6).
"Penyebab kapal itu dihantam ombak dengan angin yang sangat kencang masyarakat di sana juga melihat adanya kelebihan muatan," ungkap Hasriadi saat dihubungi melalui telepon, Rabu (13/6).
Hasriadi menjelaskan, sekitar pukul 12.30 WITA KM Arista meninggalkan Pelabuhan Paotere untuk menuju pulau Barrang Lompo. Namun baru sekitar lima mil dari Pelabuhan Paotere kapal tersebut dihantam angin dan ombak besar hingga terbalik dan tenggelam. Kemudian pada pukul 14.00 WITA, korban yang berhasil diselamatkan oleh tim gabungan Polair bersama dengan tim Basarnas Kota Makassar.
"Sampai saat ini tim masih terus melakukan pencarian terhadap delapan penumpang yang hilang. Untuk cuaca sendiri memang sedang tidak bersahabat," ujar Hasriadi.
Dari 13 korban meninggal dunia, masih kata Hasriadi, delapan orang dievakuasi ke Rumah Sakit Angkatan Laut, dan lima dievakuasi ke Barrang Lompo. Untuk korban selamat sampai saat ini sebanyak 22 penumpang. KM Arista sendiri sebenarnya terdaftar di pelabuhan tersebut. "Kalau untuk kapasitas standar KM Arista itu kami belum mendapatkan informasi. Kami juga belum menemukan manifest KM Arista tersebut," tambahnya.
Tim BPBD dan Basarnas Sulsel melakukan evakuasi kapal yang tenggelam di Pulau Barrang Lompo, Sulsel, Rabu (13/6).