REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indikator Politik Indonesia (Indikator) merilis hasil survei yang dilakukan selama Maret hingga Mei 2018. Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan, ketika responden disodorkan siapa calon gubernur yang dipilih tanpa ada pilihan nama, Ridwan Kamil diketahui unggul dengan 25,8 persen. Sementara itu, Deddy Mizwar dipilih sebanyak 15,5 persen responden.
"Kita enggak kasih pilihan (nama) apa pun untuk melihat seberapa spontan masyarakat," kata Burhanuddin, Rabu (6/6).
Burhanuddin menjelaskan, ketika disimulasikan dengan mengerucutkan keempat nama calon gubernur tanpa ada nama calon wakil gubernur, Ridwan Kamil tetap unggul dengan perolehan 39,5 persen. Sementara itu, Deddy Mizwar memperoleh 36,3 persen, Sudrajat 3,2 persen, dan TB Hasanuddin 2,9 persen.
"Yang berkurang adalah undecided (voters). Jadi, sebelumnya ada 50 persen yang belum menentukan pilihan, ketika kita kasih pilihan empat nama calon gubernur itu, berkurang menjadi 18,1 persen," katanya.
Kemudian, saat responden disodorkan nama-nama cagub dan cawagub Jawa Barat, Burhanuddin menjelaskan, sebanyak 40,9 persen memilih pasangan Ridwan Kamil-Uu Rhuzanul Ulum (Rindu). Disusul pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (Duo DM) dengan 35,6 persen.
Sementara itu, lanjut Burhanudin, di posisi ketiga sebanyak 3,2 persen responden memilih pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik). Selanjutnya, 2,9 persen responden memilih pasangan TB Hasanuddin-Anton Charliyan (Hasanah).
Saat disimulasikan dengan mencantumkan nama wakil gubernurnya, Ridwan Kamil mengalami kenaikan, sedangkan Deddy Mizwar justru mengalami sedikit penurunan. "Dugaan kami ada pemilih yang bisa menerika Deddy Mizwar, tapi sulit menerima pasangannya," katanya.