REPUBLIKA.CO.ID,GARUT--Calon Wakil Gubernur Jabar nomor urut 1, Uu Ruzhanul Ulum mengaku bersyukur Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya yang dipimpinnya meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK atas laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun 2017.
“Alhamdulillah, Kabupaten Tasikmalaya mampu mempertahankan WTP empat kali berturut-turut, sejak 2013. Ini adalah keberhasilan seluruh birokrat yang bekerja bIersama-sama dan bertanggung jawab sesuai porsi tugasnya masing-masing,” kata Kang Uu sapaan akrab Bupati Tasikmalaya nonaktif di Garut, Sabtu, (2/6).
Menurut dia, diraihnya WTP karena Kabupaten Tasikmalaya menerapkan sistem kerja secara kolektif, tapi tidak kolegial. Kita bekerja sesuai tupoksi masing-masing, secara kolaboratif dan kolektif agar memiliki kekuatan.
“Karenanya ke depan, jika paslon Rindu (Ridwan Kamil – Uu) menjadi Gubernur, maka kami akan membangun Jabar secara kolaboratif. Kami punya pengalaman membawa Kabupaten Tasik meraih WTP,” kata cucu Choer Affandi, pendiri Pesantren Miftahul Huda, Manonjaya, Tasikmalaya ini.
Kang Uu mengungkapkan, sebelum dia memimpin Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten santri ini hanya meraih ranking 250 dalam LPPD (Lembaga Penyelenggara Pemerintah Daerah). Namun setelah dia menjadi bupati, rankingnya melonjak menjadi ke-20.
“Ini luar biasa. Kuncinya adalah bekerja bersama secara kolektif tapi tidak kolegial. Kami bangga atas kerja Bersama yang kemudian diganjar penghargaan prestisius ini, “ ucap Kang Uu dalam rilis.
Untuk itu, Kang Uu mengucapkan terima kasih kepada para kepala dinas, birokrat, rekanan yang mendapatkan kegiatan di Kabupaten Tasikmalaya bisa melaksanakan programnya dengan baik, tepat waktu sesuai dengan spek-nya. Juga kepada masyarakat atas ketaatan hukum.
“Kalau masyarakat tidak memberi laporan yang baik, maka akan berefek negatif kepada Kabupaten Tasikmalaya. Kami bangga, karena WTP yang diberikan kepada Kabupaten Tasik adalah sebuah penilaian yang sangat bergengsi di tingkat nasional,” kata Kang Uu.
Kang Uu mengatakan bahwa dirinya selalu melaksanakan rekomendasi BPK. Misalnya soal ketepatan waktu dalam realisasi anggaran, administrasi yang nggak bisa dipertanggung jawabkan, kalau rekomendasi itu tidak diperbaiki akan memiliki efek domino terhadap penilaian BPK.
BPK, lanjut Kang Uu, memuji kami saat kami peduli pada air. Saat saya pertama kali dilantik jadi Bupati Tasikmalaya, saya keluarkan SK pemeliharaan, penyelamatan, dan pencarian sumber mata air, serta kampanye pelestarian mata air kepada warga. “Kami lebih baik mewariskan mata air daripada mewariskan air mata,” ujarnya.
Kenapa mata air menjadi fokus utama saat itu, menurut Kang Uu, karena sumber mata air semakin menipis dan hilang lantaran banyaknya penebangan pohon dan pembangunan. “Dulu di daerah sungainya gede-gede, sekarang habis, nggak ada lagi sumber mata air. Karenanya kami peduli pelestarian mata air ini,” ucap Kang Uu.