Jumat 01 Jun 2018 18:34 WIB

Terminal Baru Bandara Semarang Mulai Dioperasikan 8 Juni

Terminal baru ini berkonsep ecogreen dan mampu menampung 6,9 juta penumpang per tahun

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nidia Zuraya
Menteri BUMN Rini Soemarno mengunjungi  Bandara baru Internasional Ahmad Yani Semarang. Bandara ini dipastikan bisa beroperasi 8 Juni 2018
Foto: Republika/Melisa Riska Putri
Menteri BUMN Rini Soemarno mengunjungi Bandara baru Internasional Ahmad Yani Semarang. Bandara ini dipastikan bisa beroperasi 8 Juni 2018

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Terminal baru Bandara Ahmad Yani Internasional Semarang siap dioperasikan pada musim mudik tahun ini. Bandara baru ini ditargetkan operasional pada 8 Juni 2018.

"Makanya sekarang sedang kita bereskan, nanti tanggal 3 atau 4 Juni mulai dummy jadi latihan berapa ratus penumpang, nanti untuk check in pada saat bersamaan kita sudah bisa handle atau belum," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno saat berkunjung ke bandara tersebut, Jumat (1/6).

Nantinya seluruh operasi akan dipindahkan ke terminal baru ini. Sebab, mengelola dua terminal diakui Rini akan sulit lantaran Sumber Daya Manusia (SDM) dan keamanan. Kesiapan penggunaan bandara hingga saat ini sudah mencapai97 persen.

Terminal baru berkonsep ecogreen ini mampu menampung 6,9 juta penumpang per tahun, naik signifikan dari kapasitas terminal lama yang hanya 800 ribu penumpang per tahun. Awalnya, terminal baru ini akan beroperasi pada 6 Juni, namun masih diperlukan waktu untuk pemindahan seluruh alat dari terminal lama ke terminal baru.

Rini pun ingin memastikan kesiapan terminal baru berjalan baik agar mampu memberipelayanannyaman kepada masyarakat. "Jangan sampai nanti pelayanannya nggak nyaman hanya karena dicepet-cepetin tapi belum siap. Jangan dong.Kalau kita memberikan pelayanan kpd masyarakat kita hrs benar-benar yakin bahwa kita bisa memberikan yang terbaik," ujarnya.

Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi menambahkan, meskipun pengerjaan terminal baru Bandara Ahmad Yani sudah mencapai 97 persen, terminal baru ini sudah memenuhi syarat minimum pengoperasian bandara dari tim verifikasi Direktorat Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.

"AP 1 melakukan upaya percepatan pembangunan bersama pihak terkait. Karena, pengembangan Bandara Internasional Ahmad Yani merupakan salah satu proyek strategis nasional," tutur dia.

Pada kondisi normal, jumlah penumpang sekitar 12 ribu per hari namun pada saat musim mudik bisa mencapai 18 ribu penumpang per hari. Sementara kapasitas tampung di terminal baru ini mencapai 20 ribu, jauh lebih besar dari terminal lama yang hanya bisa menampung 12 ribu penumpang.

"Jadii kondisi yang paling peak pun nti bisa diatasi di sini," ujar dia.

Proyek pengembangan Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang menelan dana investasi Rp 1,96 triliun yang digarap sejumlah BUMN kontruksi yaitu PT Waskita Karya, PT Hutama Karya, PT PP, PT Nindya Karya dan PT Abipraya.

Terminal baru Bandara Internasional Ahmad Yani memiliki luas 58.652 meter persegi atau hampir sembilan kali lebih besar ketimbang terminal eksisting yang hanya 6.708 meter persegi. Luasan apron baru mencapai 72.522 meter persegi, dari sebelumnya 29.032 meter persegi.

Apron baru ini dapat menampung 12 pesawat narrow body. Tak hanya itu, lahan parkir di terminal baru ini lebih luas hampir empat kali lipat dari sebelumnya yaitu seluas 43.633 meter persegi dan bisa nampung hingga 1.200 mobil.

Penambahan pelayanan lainnya antara lain aviobridge tiga unit, penggunaan passanger mover system, Baggage Handling System, dan Airport Operation Control Center (AOCC).

Faik melanjutkan, dalam melayani mudik 2018, posko terpadu angkutan lebaran tahun 2018 akan diselenggarakan di terminal yang baru pada tanggal 7 24 Juni 2018 dengan melibatkan ratusan personil yang terdiri dari pegawai Angkasa Pura I, Airnav, anak perusahaan, TNI, Polri dan beberapa petugas lainnya.

"Kami menyediakan fasilitas tambahan bagi penumpang seperti moda transportasi berupa taksi bandara, BRT Trans Semarang dan Rent Car. Kami juga memyediakan 400 takjil gratis di terminal kedatangan dan keberangkatan," ujarnya.

Rata-rata pergerakan pesawat yang datang maupun berangkat dari Bandara Ahmad Yani adalah sebanyak 120 pergerakan per harinya. Sedangkan jumlah penerbangan tambahan (extra flight) yang ada di Bandara Ahmad Yani selama musim mudik lebaran berjumlah 13 penerbangan dengan rute Pangkalan Bun, Jakarta, Balikpapan, Denpasar dan Surabaya dari maskapai Nam Air, Sriwijaya Air, Trigana Air, Garuda Indonesia, Lion Air, Wings Air dan Batik Air.

Puncak arus mudik lebaran pada tahun 2018 diprediksi pada 8 dan 9 Juni 2018. Pergerakan pesawat, penumpang dan kargo saat posko angkutan lebaran tahun 2018 diprediksi akan naik delapan persen dibandingkan dengan tahun lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement