Rabu 30 May 2018 19:24 WIB

Indonesia - Sri Lanka Bakal Lakukan Riset Sejarah di DIY

Riset akan dilakukan bersama UGM.

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Yusuf Assidiq
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menerima Duta Besar Sri Lanka untuk Indonesia dan ASEAN, Dharshana M Perera.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menerima Duta Besar Sri Lanka untuk Indonesia dan ASEAN, Dharshana M Perera.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Indonesia dan Sri Lanka akan melakukan riset sejarah bersama karena punya sejarah panjang, khsususnya dengan Yogyakarta. Terkait hal itu, Duta Besar Sri Lanka untuk Indonesia dan ASEAN, Dharshana M Perera, meminta dukungan kepada Pemda DIY dalam pelaksanaan riset tersebut.

"Sri Lanka punya sejarah khusus dengan Yogyakarta, ketika zaman Keraton Boko, Ratu Boko, juga yang terkait dengan Ajisaka dan bahasa Jawa Hanacaraka," kata Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X usai menerima Duta Besar Sri Lanka untuk Indonesia dan ASEAN, Dharshana M Perera, di Kepatihan Yogyakarta, Rabu (30/5).

Sultan mengaku belum mengetahui perihal riset yang akan dilakukan Sri Lanka dengan Indonesia tersebut. "Saya belum tahu persis risetnya seperti apa. Dulu Sri Lanka hubungan saudagar juga ada,  orang Jawa di sana juga banyak. Mereka membawa kebudayaan Jawa dan makanan Jawa seperti serabi, pakai sarung. Tapi saya belum pernah ke sana," ujarnya.

Sementara itu, Dharshana M Perera mengatakan pertemuannya dengan Gubernur DIY di antaranya melakukan diskusi terkait dengan riset yang akan dilakukan Yogyakarta. Sebab dari sejarah, ada hubungan antara Ratu Boko yang dibangun di abad ke-7 dengan Vihara di Sri Lanka.

"Masyarakat Jawa juga ada yang bermigrasi ke Sri Lanka. Dalam konteks ini, ada hubungan antara Sri Lanka dengan Yogyakarta. Riset akan dilakukan bersama UGM," ujarnya.

Lebih lanjut Dharshana mengatakan tahun ini Presiden RI Joko Widodo akan melakukan kunjungannya ke Colombo, Sri Lanka, untuk melakukan kesepakatan kerja sama terkait riset bersama antara Pemerintah Sri Lanka dan Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement