Jumat 25 May 2018 08:25 WIB

Kapal Tanker Pertamina di Banjarmasin Terbakar

Aparat masih menyelidiki penyebab terbakarnya kapal tanker Pertamina ini.

Salah satu kapal tanker milik PT Pertamina.
Foto: Republika/Musiron
Salah satu kapal tanker milik PT Pertamina.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Kapal tanker PT Pertamina Srikandi yang sedang bersandar di dermaga Sungai Barito, Muara Kuin, Banjarmasin, terbakar pada Jumat (25/5) dini hari sekitar pukul 02:00 WITA. Menurut kapten Kapal tugboat atau kapal yang dapat digunakan untuk melakukan manuver, KM Rimau PDT 208, Sapri Eko, yang pada saat kejadian berada di lokasi, mengatakan bahwa pagi itu tiba-tiba sungai penuh dengan api.

"Saya tidak tahu pasti apa penyebabnya, tiba-tiba kapal tanker yang sandar sejak Kamis siang terbakar dan tumpahan minyak memenuhi alur sungai," katanya.

Saat masih terkejut melihat kapal yang terbakar itu, tambah dia, tidak lama kemudian dia mencium bau menyengat dari sungai. Lalu, dalam waktu sesaat, sungai pun penuh dengan api. "Tidak lama kemudian, api pun menyambar beberapa kapal, termasuk kapal saya, Rimau, yang tambat cukup jauh dari lokasi terjadinya kebakaran kapal Pertamina tersebut," katanya.

Menurut dia, tumpahan minyak yang dibawa arus sungai menyebabkan penyebaran api terjadi cukup cepat. "Sungai tiba-tiba penuh dengan api dan langsung menyambar beberapa kapal yang lokasinya cukup jauh dari kapal Pertamina tersebut," katanya.

Salah seorang satpam agen kapal curah, Zainal Arifin, yang berjaga pada saat peristiwa terjadi, mengatakan bahwa dini hari itu tiba-tiba kapal tanker Pertamina terbakar dan sungai pun penuh dengan api. "Air sungai kebetulan sedang surut. Api pun langsung memenuhi sungai, menyambar beberapa kapal lainnya, yang sebenarnya lokasinya cukup jauh dari kapal tanker," katanya.

Salah seorang anggota BPK yang sedang berjaga di lokasi, Dilah, mengatakan, tiba-tiba kapal terbakar, lalu tidak lama kemudian sungai pun ikut terbakar. "Dalam waktu cepat, api pun menjalar, membakar beberapa kapal lainnya, seperti Kapal Rimau, Sinar Alam, dan beberapa kapal lainnya," katanya.

Api mulai bisa dikuasai sekitar pukul 04:00 WITA dini hari, setelah puluhan BPK datang dan berupaya keras untuk memadamkan api. Hingga kini belum diketahui apakah dalam peristiwa tersebut terdapat korban atau tidak.

Beberapa ABK yang berada di kapal berhasil diselamatkan ke lokasi terdekat, seperti pabrik semen curah. Kendati api telah padam, banyak warga masih berada di lokasi untuk menyaksikan peristiwa tersebut, sementara beberapa aparat masih melakukan penyelidikan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement