Selasa 15 May 2018 17:41 WIB

Risma Siapkan Lahan untuk Ledakkan Temuan Bom

Lahan untuk meledakkan temuan bom jauh dari perumahan.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Nur Aini
Personel Brimob bersiaga saat dilakukannya penggeledahan oleh Tim Densus 88 di kediaman terduga pelaku bom bunuh diri Polrestabes Surabaya, di Tambak Medokan Ayu, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (15/5).
Foto: Antara/Didik Suhartono
Personel Brimob bersiaga saat dilakukannya penggeledahan oleh Tim Densus 88 di kediaman terduga pelaku bom bunuh diri Polrestabes Surabaya, di Tambak Medokan Ayu, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (15/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini telah menyiapkan lahan untuk meledakkan bom yang ditemukan di rumah kontrakan pengebom Mapolrestabes Surabaya di Jalan Medokan Ayu VI, Surabaya, Selasa (15/5). Bahan peledak tersebut dinilai memiliki daya ledak lebih tinggi dibanding yang ditemukan di gereja.

Karena daya ledaknya lebih tinggi, Kapolrestabes Surabaya sempat berencana membawa bahan peledak ke Pusdik Brimob Watu Kosek, Pasuruan. Namun, Wali Kota Risma meminta untuk diledakkan di sekitar Medokan. Bahkan, Risma bersedia menyediakan lahan lebar yang jauh dari rumah penduduk.

"Rencananya memang mau dibawa ke Pusdik Brimob, karena kalau diledakkan di situ khawatir kena rumah warga. Nggak usah lah Pak (Kapolrestabes), saya carikan lahan di sekitar situ. Akhirnya, kita siapkan lahan BTKD (Bekas Tanah Kas Desa) di Madokan Sawah Timur yang luas, sekarang kita sedang melakukan penggalian di sana," kata Risma melalui pernyataan resmi yang diterima Republika.co.id, Selasa (15/5).

Pada kesempatan itu, Risma menyampaikan hal paling penting dalam musibah tersebut ada pada deteksi dini. Sebab, apabila masalah keluarga bisa dideteksi sejak dini, maka dapat dipastikan tidak akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan kata lain, tidak akan ada korban lebih lanjut akibat kejadian tersebut.

"Makanya, nanti malam saya akan ketemu dengan RT/RW. Besok pagi saya akan ketemu dengan kepala sekolah dan siangnya saya akan ketemu dengan takmir masjid untuk melakukan deteksi dini hal-hal seperti ini, " ujarnya.

Di samping itu, kata dia, Pemkot Surabaya juga tengah menyiapkan alat untuk mendeteksi dini warga-warga yang mencurigakan. Nantinya, Pemkot Surabaya bisa memantau warga itu apakah baru kembali dari luar negeri atau tidak. Pengembangannya kelak akan bekerja sama dengan pihak imigrasi dan pihak kepolisian.

"Semoga segera selesai. Nanti kalau sudah siap, akan saya sampaikan ke teman-teman media, " ujarnya.

Selain itu, Risma juga memastikan saat ini Pemkot Surabaya telah membentuk Trauma Center untuk mendampingi anak-anak korban bom di Surabaya. Upaya tersebut perlu dibentuk meski sejak awal kejadian tim psikolog Pemkot Surabaya sudah mendampingi keluarga korban bom. Trauma Center tersebut terdiri dari pemkot, psikolog, dan kepolisian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement