REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengklaim ada ajakan dari Partai Demokrat terkait wacana pembentukan poros ketiga pada Pilpres 2019. Namun, kata Muhaimin, ajakan itu masih bersifat informal.
"Partai Demokrat secara informal mengajak untuk membentuk koalisi, tapi secara resmi belum," kata Muhaimin, Jumat (11/5).
Muhaimin menambahkan, belum ada perwakilan dari Partai Demokrat yang menyampaikan ajakan koalisi secara langsung kepada dirinya. Namun, ia memperkirakan, ada peluang terbentuknya poros ketiga menjelang pendaftaran pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) di KPU.
Menurut Muhaimin, pembentukan poros koalisi partai politik sangat tergantung pada dua faktor yakni, konseptual serta power sharing, yang disepakati bersama. Muhaimin menjelaskan, konseptual adalah kesamaan visi, misi, dan program, sedangkan power sharing adalah kekuatan masing-masing partai politik untuk berkoalisi.
"Kalau kedua faktor tersebut tidak mencapai kesepakatan, maka poros koalisi tidak terbentuk. Bisa juga jika ada partai yang tidak sepakat, maka batal bergabung dengan poros koalisi," katanya.
Muhaimin mencermati, kemungkinan adanya partai politik yang batal bergabung dengan poros koalisi, karena tidak menyepakati dua faktor tersebut. Jika hal ini terjadi, kata dia, maka kemungkinan terbentuknya poros ketiga dapat terjadi, menjelang pendaftaran pasangan capres-cawapres di KPU.
KPU membuka pendaftaran pasangan capres-cawapres pada 4-10 Agustus 2018. Muhaimin menjelaskan, sikap PKB sampai saat ini mendorong dirinya untuk menjadi cawapres dari capres Joko Widodo yang diusung oleh PDI Perjuangan.
Ditanya, bagaimana jika keinginan Muhaimin tidak mendapat tanggapan dari PDI Perjuangan dan partai-partai politik lainnya pendukung Joko Widodo, Muhaimin menjawab, "Ya, nanti PKB akan menyikapinya,".
Infografis Bakal Cawapres di Pilpres 2019