Jumat 11 May 2018 09:24 WIB

Gunung Merapi Meletus Freatik, Ini Penjelasan BNPB

Letusan melontarkan abu vulkanik, pasir dan material piroklatik.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Teguh Firmansyah
Gunung Merapi
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Gunung Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gunung Merapi yang  terletak di Kabupaten Klaten, Megelang, Boyolali dan Sleman meletus freatik pada Jumat (11/5) sekitar pukul 07.32 WIB.

 

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginformasikan letusan disertai suara gemuruh dengan tekanan sedang hingga kuat dan tinggi kolom 5.500 meter dari puncak kawah. "Letusan melontarkan abu vulkanik, pasir dan material piroklatik," papar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Jumat (11/5).

 

Letusan berlangsung tiba-tiba. Jenis letusan freatik ini, ungkap dia, terjadi akibat dorongan tekanan uap air yang terjadi akibat kontak massa air dengan panas di bawah kawah Gunung Merapi.  "Jenis letusan ini tidak berbahaya dan dapat terjadi kapan saja pada gunungapi aktif. Dan biasanya letusan hanya berlangsung sesaat. Gunung Merapi sebelumnya pernah terjadi letusan freatik," jelasnya.

 

Baca juga,  Gunung Merapi Bergemuruh dan Keluarkan Gumpalan Asap. 

 

Status Gunung Merapi hingga saat ini masih tetap normal (Level I) dengan radius berbahaya adalah 3 kilometer dari puncak kawah. Saat ini Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) belum menaikkan status Gunung Merapi dan masih terus memantau perkembangan aktivitas vulkanik.

 

Terkait letusan merapi ini, BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap tenang. "Hingga kini belum ada laporan korban jiwa. Pihak BPBD dan aparat masih melakukan pemantauan," ungkap Sutopo.

 

BPBD Sleman telah menginstruksikan masyarakat yang tinggal dalam radius 5 km seperti daerah Kinahrejo agar dievakuasi ke bawah di barak pengungsi. Masyarakat merespon dengan evakuasi mandiri ke tempat yang aman. 

 

Pihak berwenang mengimbau kepada para pendaki gunung Merapi tetap mengikuti rekomendasi dan tidak memaksakan diri mendekati puncak kawah. Berdasarkan laporan sementara terdapat sekitar 120 orang yang mendaki dan mendekati Pasar Bubrah. Kondisinya semua selamat.

 

"BPBD telah mendistribusikan masker. Hujan abu diperkirakan turun di sekitar Gunung Merapi khususnya di bagian selatan dan tergantung dari arah angin. Dilaporkan hujan abu vulkanik terjafi di Tugu Kaliurang Sleman Yogyakarta. Posko BNPB terus berkoordinasi dengan BPPTKG PVMBG dan BPBD," jelas Sutopo.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement