REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Bidang Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Cholil Nafis mengatakan, MUI memiiki tugas himayatul ummah untuk semua golongan. Menurutnya segala hal kedzaliman, ketidakadilan harus ditentang. Kemudian MUI juga mempunyai tugas melindungi kaum yang lemah.
"Namun MUI bukanlah partai politik, sehingga sikap MUI selalu didasarkan kepada alasan keagamaan," ujar Kiai Cholil dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (5/5).
Pernyataan tersebut ia sampaikan menanggapi pernyataan politikus Partai Amanat Nasional (PAN), Eggi Sudjana yang mempersoalkan sikap MUI yang dinilai tidak membantu mengusut insiden bagi-bagi sembako di Monas. Eggi menuding MUI terlihat membiarkan insiden tersebut terjadi.
Kiai Cholil mengatakan, insiden tersebut, MUI memandang sudah ditangani oleh kepolisian sebagai pihak yang berwenang. MUI hanya dapat berharap agar kepolisian dapat mengusut kasus tersebut sesuai ketentuan hukum.
"Sejak awal MUI tetap ingin semua kedzaliman harus dilawan," kata Kiai Cholil.
Oleh karena itu, Kiai Cholil mengajak kepada semua pihak agar tidak menyimpulkan sesuatu dengan serampangan. Kiai Cholil juga mengajak agar para politikus tidak berpikir yang tidak menggunakan etika.
Menurutnya, sudah sepatutnya politikus mengedepankan etika jika ingin dipercaya oleh umat. "Kalau pernyataan politis yang tendensius begini dan memahami etika maka sulit dipercaya masyarakat," tuturnya.