REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsudin mengaku belum mengetahui kebenaran terkait kader partainya yang terjaring dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat (4/5) malam. Ia akan segera segera mengonfirmasi pihak DPP partai terkait kebenaran kabar tersebut.
"Soal itu saya sedang cari informasi juga, karena saya baru mendengar, nanti akan ada pihak kami dari DPP yang akan menyampaikan ini. Saya juga baru dengar barusan, tunggu aja, kami pasti akan berikan konfirmasi dan menyampaikan hal-hal yg diperlukan. Biar saya ke DPP dulu ya untuk konfirmasi," ujar dia di Jakarta, Sabtu (5/5).
Didi mengatakan, kalaupun anggota DPR yang ditangkap KPK itu adalah betul kader Demokrat, maka partainya tidak akan memberikan perlindungan. "Dari zaman dulu sudah tahu kan, sikap Partai Demokrat tidak akan pernah melindungi kader-kader yang tentunya terlibat hal-hal yang tidak benar," ungkapnya.
Didi juga mengaku belum mengonfirmasi ke pihak KPK untuk memastikan kebenaran informasi yang beredar. "Makanya saya harus keluar dari sini agar bisa mengonfirmasi, kalau harapan saya pribadi mudah-mudahan berita itu tidak benar. Tapi masalah benar tidak benar tentu setelah mendapatkan informasi yang akurat, ini kan rame, saya juga elum sempat buka HP saya," katanya.
KPK kembali melakukan OTT pada Jumat (4/5) malam. Dengan mengamankan sembilan orang, satu diantaranya adalah Anggota DPR RI. "Saya sudah cek iya ada tim penindakan kita mengamankan 9 orang," kata Kepala Biro Humas KPK Febri Diansyah, Sabtu (5/5) dini hari.
Febri mengakui, dari sembilan orang yang ikut diamankan satu di antaranya adalah anggota DPR RI. Semuanya ditangkap di Jakarta. Dari informasi yang diterima, anggota DPR yang tertangkap itu dari fraksi Partai Demokrat.