REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Advokad dan aktivis politik, Eggi Sudjana akhirnya memilih peluang untuk menjadi calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Amanat Nasional (PAN), untuk daerah pemilihan DKI Jakarta 2. Walaupun sudah menjadi kader PAN, Eggi berharap partai barunya ini tidak mengusung Joko Widodo di pilpres 2019 mendatang.
"Saya yakin PAN tidak mendukung Jokowi. Dan saya berharap demikian," kata Eggi Sudjana dalam salah satu kesempatan berbincang dengan wartawan kemarin.
PAN sendiri hingga saat ini belum memutuskan sikap politiknya mendukung salah satu capres, antara Jokowi dan Prabowo. Dan ia melihat kecenderungan PAN tidak akan mendukung Jokowi.
Ini terlihat dari sikap para politisi PAN saat ini seperti Ketua Dewan Pertimbangan, Amien Rais yang dikenal sebagai pengkritik keras pemerintahan Jokowi. Namun kalaupun akhirnya situasi politik yang memaksa PAN harus mendukung Jokowi. Eggi menegaskan ada beberapa persyaratan ketat yang harus diberikan PAN ke Jokowi. "Salah satunya Jokowi harus taubat konstitusi, Jokowi harus bertindak berdasarkan Pancasila dan UUD 45," jelas Eggi.
Karena yang berlaku sekarang di pemerintahan Jokowi, menurutnya bukan berdasarkan UUD 45 dan Pancasila. Tapi sistem liberalis kapitalis, baik dalam bidang politik, hukum dan ekonomi. Walaupun diakuinya, sistem ini adalah warisan yang dibuat oleh para presiden sebelum Jokowi. Tapi Jokowi justru dianggap dia, melanjutkan kondisi tersebut.
"Karena itu kalau PAN dukung Jokowi, kita minta Jokowi taubat konstitusi dan tegakkan syariat Islam bagi umat Islam," ujarnya.
Apabila PAN tidak mensyaratkan itu kepada Jokowi bila akhirnya partai berlambang matahari ini mendukung pertahana (pejawat). Eggi menegaskan ia siap untuk diberhentikan oleh PAN sebagai kader atau sebagai Anggota Legislatif bila nanti terpilih di pemilihan legislatif 2019.