REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan tidak mempersoalkan salah satu organisasi buruh mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo Subianto. Karena, menurutnya, elemen buruh merupakan gerakan politik sehingga langkah itu wajar.
"Ya memang buruh kan gerakan politik, lalu apa yang dipolitisasi. Gerakan apa namanya kalau bukan gerakan politik," kata Zulkifli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (2/5).
Zulkifli mengaku tidak tahu kalau dalam acara perayaan Hari Buruh yang dilakukan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) terdapat acara deklarasi. Namun, dia menilai elemen buruh merupakan gerakan politik yang memiliki hak untuk menentukan pilihannya.
"Itu hak KSPI menyatakan dukungan, namun buruh itu merupakan gerakan politik seperti Usaha Kecil dan Menengah yang merupakan gerakan ekonomi kerakyatan," ujarnya.
Sebelumnya, dalam peringatan Hari Buruh se-dunia pada Selasa (1/5), beberapa elemen organisasi kaum buruh mendeklarasikan dukungan kepada Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2019. Elemen buruh tersebut antara lain Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (Aspek Indonesia), Serikat Pekerja Nasional (SPN), dan Federasi sertikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI).
Presiden KSPI Said Iqbal menegaskan dukungan kelompok buruh di bawah kepemimpinannya dikarenakan hanya Prabowo yang bersedia menandatangani dan menjalankan 10 poin kontrak politik tersebut. Said mengatakan, organisasi buruh akan bersungguh-sungguh mengkonsolidasikan seluruh anggotanya untuk memenangkan Prabowo Subianto menjadi Presiden RI 2019-2024 melalui kampanye sosialisasi dan mobilisasi masyarakat.