Selasa 01 May 2018 15:59 WIB

Kadisbudpar: Pembagian Sembako Rusak Citra Monas

Pembagian sembako mencoreng Monas sebagai salah satu cagar budaya di DKI.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Ratna Puspita
Monumen Nasional
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Monumen Nasional

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Kebudayaaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) DKI Jakarta Tinia Budiarti mengatakan pembagian sembilan bahan kebutuhan pokok (sembako) yang dilakukan di Monas atas nama acara Untukmu Indonesia telah mencoreng nama Monas sebagai salah satu cagar budaya di DKI Jakarta. Pembagian tersebut dilakukan pada Sabtu (28/4). 

"Monas adalah tempat aktivitas sehat, budaya, dan positif. Saya tidak pernah dukung bagi sembako dari awal,” kata Tinia saat dihubungi Republika, Selasa (1/5).

Bahkan, Tinia mengatakan, dia sempat mengunggah di media sosial pada 25 April 2018 terkait acara tersebut. “Saya sudah warning untuk acara kebudayaan saya dukung, karena Monas memang untuk kegiatan kebudayaan bukan sosial seperti bagi-bagi sembako itu," kata dia. 

Sebagai Kadisbudpar, Tinia mengatakan, selalu mendukung kegiatan kebudayaan untuk menarik minat wisatawan dan mencitrakan bahwa Jakarta Kota Budaya.  Dalam setiap rapat, dia mengatakan, panitia juga menyebutkan rangkaian acaranya, yakni pemeriksaan kesehatan gratis, sunat gratis, make-up gratis. 

Dia pun tidak mempermasalahkan rangkaian acara tersebut. Namun, Tinia mengaku langsung menolak ketika panitia menyatakan akan menggelar pasar makanan murah dan pembagian sembako. “Saya bilang ‘oh sorry, sorry, untuk itu tidak bisa’,” kata dia.

Tinia pun menjelaskan penolakannya lantaran tidak ingin ada kegaduhan. “Kalau sudah menyangkut perut, pasti kalap dan timbulkan kegaduhan. Kami belajar dari pengalaman yang lalu-lalu, saya tidak mau (kejadian lagi)," kata Tinia.

Dia pun merasa kecewa lantaran panitia yang datang ke kantornya tidak menjalankan masukan tersebut. "Ya tapi kan saya larang, walau dia ngomongin soal itu (setiap rapat perizinan). Buat apa dia ketemu saya kalau tidak mendengarkan arahan saya," kata Tinia.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebutkan kedua bocah berinisial MJ dan AR meninggal dunia karena ikut dalam antrean bagi-bagi sembako yang digelar oleh Forum Untukmu Indonesia pada Sabtu (28/4) lalu.

Sandiaga merasa prihatin atas hilangnya dua anak korban tewas warga Pademangan, Jakarta Utara itu. Pihak Pemprov DKI Jakarta juga akan menginvestigasi penyebab sesungguhnya atas kematian dua anak yang disebut-sebut dehidrasi dalam antrian sembako di acara Untukmu Indonesia.

Baca Juga: Panitia: Awalnya Pasar Murah, karena Dilarang Jadi Gratis

 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement